Senin, 29 April 2013

SINGGEL PEREN



BAB I
PENDAHULUAN
A.    LATAR BELAKANG
Pada  masa  sekarang, kehidupan  dalam  keluarga  penuh dengan variasi. Ada  keluarga  yang  disebut  dengan  keluarga  besar  terdiri atas  ayah, ibu, anak dan anggota keluarga lain seperti nenek, kakek, paman dan sebagainya. Ada juga yang disebut dengan  keluarga inti yang hanya terdiri atas ayah, ibu dan anak.
Ditinjau dari sisi kelengkapan struktur keluarga, terdapat keluarga yang utuh  dan keluarga yang  tidak utuh. Keluarga utuh adalah keluarga yang terdiri atas ayah dan ibu yang   masih   lengkap   keduanya   sedangkan   keluarga   tidak   utuh   atau   yang   sering  disebut dengan single parent.single parent didefinisikan sebagai orang tua (apakah istri atau suami) melakukan peran menjaga keluarga inti sebagai akibat dari kematian,perceraian,perpisahan atau pilihan pribadi.
Single parent dalam kehidupan kita sehari-hari sering sekali menjadi status yang sering dibicarakan di lingkungan hidupnya dan tanpa kita sadari orang-orang yang berstatus single parent di anggap sebelah mata oleh orang lain.
Ada beberapa keadaan yang menyebabkan orang tua tunggal : perceraian, perpsahan, ditinggalkan, dan kematian.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.      Apakah keluaga dan fungsi – fungsinya ?
2.       Apa pengertian single parent itu ?
3.       Mengapa single parent bisa terjadi ?
4.       Apakah perceraian itu dan bagaimana dampaknya terhadap anak ?
5.       Bagaimana kematian dapat berdampak kepada anak?
6.       Apa penyebab dan dampak hamil diluar nikah?
7.       Siapa yang terkena dampak single parent itu?

8.        Bagaimana upaya yang dilakukan seseorang dengan status single parentnya dan cara single parent dalam  mendidik anak-anaknya ?
9.        Bagaimana upaya untuk menangani permasalahan single parent ?
10.   Kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkan pasangan baru kepada anak ?

C.    TUJUAN
Agar dapat mengetahui definisi single parent dan apa saja yang menyebabkan terjadinya single perent.

D.    MANFAAT
Makalah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, sehingga dapat mengaplikasikannya dalam memberikan pengetahuan tentang single parent di kehidupannya kelak.semoga dengan makalah ini mahasiswa lebih mengetahui dan menghargai sesama manuia.











BAB II
PEMBAHASAN
A.  KELUARGA
1.         Pengertian keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
 Menurut Salvicion dan Celis http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga.com di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
2.         Jenis  keluarga
Ada beberapa jenis keluarga, yakni, keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan anak atau anak-anak, keluarga konjungal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, di mana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua. Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek. http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga.com
3.         Fungsi keluaga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu serta dapat dirasakan oleh seluruh anggota keluarga.
a.             Fungsi Biologis
Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang-orang tua bagi anak anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengurus rumah tangga bagi ang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia pada hakiaktnya terdapat semacam tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.

b.            Fungsi Protektif atau Perlindungan
Keluarga dapat menjalankan fungsi protektif atau fungsi memberikan perlindungan bagi seluruh anggota keluarga. Di antara alasan seseorang melangsungkan perkawinan dan membentuk keluarga adalah untuk mendapatkan rasa keterjaminan dan keterlindungan hidupnya, baik secara fisik (jasmani) maupun psikologis (rohani).
c.             Fungsi Ekonomi
Fungsi ekonomi keluarga sangat penting bagi kehidupan keluarga, karena merupakan pendukung utama bagi kebutuhan dan kelangsungan keluarga. Fungsi ekonomi keluarga meliputi pencarian nafkah, perencanaan serta penggunaannya. Pelaksanaan fungsi ekonomi keluarga oleh dan untuk semua anggota keluarga mempunyai kemungkinan menambah saling pengertian, solidaritas, dan tanggung jawab bersama dalam keluarga itu. Pemenuhan fungsi ekonomi keluarga ini mesti dilakukan secara wajar, artinya tidak kekurangan dan tidak pula berlebihan, karena jika kekurangan atau berlebihan dapat membawa pengaruh negatif bagi anggota keluarga itu sendiri.
d.            Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya, sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga, khususnya seorang ibu.


e.             Fungsi Religius
Keluarga mempunyai fungsi religius. Artinya, keluarga berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya kepada kehidupan beragama. Untuk melaksanakannya orang tua sebagai tokoh inti dalam keluarga serta anggota keluarga lainnya harus terlebih dahulu menciptakan iklim atau suasana religius dalam keluarga itu. Usaha-usaha yang dapat dilakukan untuk menciptakan suasana religius antara lain meliputi tigas aspek, yaitu :
a.    Aspek fisik, yang berupa menyediaan lingkungan fisik yang mengandung nilai dan ciri keagamaan seperti fasilitas untuk pelaksanaan ibadah, dekorasi dan hiasan yang bernafas keagamaan.
b.    Aspek emosional (perasaan), yang dapat menggugah rasa keagamaan.
c.    Aspek sosial berupa hubungan sosial antar anggota keluarga sendiri, dan antara keluarga dengan pihak luar keluarga (misalnya dengan mesjid) yang dilandasi kehidupan kegamaan.
B.  DEFINISI SINGLE PARENT
Di Zaman sekarang Single Parent merupakan fenomena yang sering sekali terjadi di beberapa kota terutama di kota-kota besar, yang menghasilkan pandangan baru  dalam sebuah struktur sebuah keluarga.
Menurut Gunawan ( http://sosbud.kompasiana.com/2011/11/11/single-parent-struktur-keluarga-dan-kompleksitas-peran-411600.html )single parent adalah orang yang melakukan tugas sebagai orang tua (ayah atau ibu) seorang diri, karena kehilangan atau terpisah dengan pasangannya.
Keluarga orang tua tunggal dapat  didefinisikan sebagai keluarga dengan usia anak dibawah 18 tahun,hanya memiliki satu orang tua,baik belum menikah,maupun bercerai atau  janda.




Jadi Single parent adalah keluarga yang hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja. Keluarga yang terbentuk biasa terjadi pada kelurga sah secara hukum maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum pemerintah.Pada kelurga dengan orang tua tunggal seringkali memiliki masalah khusus,hal ini disebabkan karena orang tua yang membesarkan anak sendirian tanpa adanya pasangan.
Pilihan untuk menjadi single parent adalah pilihan yang sangat berat,walaupun demikian mereka lebih ikhlas menjadi single parent dari pada harus melakukan hal-hal yang tidak wajar,Untuk itu sebagai single parent harus siap menerima berbagai reaksi dari lingkungan sekitar baik lingkungan keluarga,maupun masyarakat.Saat menjalani kehidupan sebagai single parent dibutuhkan kekuatan hati dan daya juang yang tinggi dalam mendidik anaknya tanpa ada pasangan yang mendampingi.
C.  PENYEBAB TERJADINYA SINGLE PARENT
Sering kali kematian pasangan merupakan penyebab utama dari orang tua tunggal.Orang tua tunggal merupakan hasil dari perpisahan atau perceraian dari pasangan.Status single parent dapat terjadi pada sesorang yang di akui status pernikahannya oleh pemerintah dan agama ,misalkan pada keluarga yang sah.serta seseorang yang tidak diakui status pernikahannya oleh pemerintah misalkan keluarga yang belum sah.
1.         PADA KELUARGA SAH

a.    PERCERAIAN
Orang tua tunggal yang telah melalui perceraian harus menyesuaikan hidup mereka untuk memperhitungkan kemungkinan penurunan pendapatan, perubahan dalam perumahan atau lingkungan dan pengurangan waktu yang tersedia untuk menghabiskan waktu dengan anak-anak. Sebagai orang tua yang hidup sendiri, biasanya setelah bercerai  tidak terbiasa untuk memenuhi tuntutan kebutuhan sehari - hari,hal tersebut  yang sering menyebabkan kebingungan bagi kedua orang tua dan anak-anak. Hal serupa juga terjadi bagi orang tua yang baru bercerai untuk para orang tua penggunaan obat-obatan atau alkohol, yang dapat menyebabkan kriminalitas, lingkungan yang tidak stabil bagi anak-anak dan masalah hokum

Dampak perceraian bagi suami istri
Perceraian yang terjadi akan berdampak pada istri/ suami, anak serta harta kekayaan. Akibat dari adanya perceraian menurut pasal 41 UU No.1 tahun 1974 adalah sebagai berikut:
1.                  Baik Ibu atau bapak tetap berkewajiban memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak: bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak-anak, Pengadilan memberi keputusan.
2.                  Bapak yang bertanggung jawab atas semua biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu: bilamana bapak dalam kenyataan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, Pengadilan dapat menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut.
3.                  Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas suami untuk memberikan biaya penghidupan, dan atau menentukan sesuatu kewajiban bagi bekas isteri.
Dampak perceraian bagi anak secara umum
§                  Perasaan kehilangan arti keluarga
Pada kondisi ini anak-anak merasa diabaikan, kesepian, merasa ketakutan. Perasaan ketakutan ini akan dapat menjadi kronis yang pada akhirnya perlu waktu untuk menghilangkan.

§                  Kualitas hubungan dengan orang tua menurun
Secara tidak langsung anak-anak akan merasa terditraksi (pengalihan) dengan ledakan emosi, pada kondisi ini anak-anak akan sangat mudah mengalami luka dalam emosi dan hal itu menjadikan anak-anak memilih menutup diri secara alamiah untuk membatasi hubungan dengan orang tuanya. Biasanya hal ini terjadi pada masa-masa krisis sebelum dan sesudah perceraian.
……………..                                                                                    

§                   Konflik Kepercayaan
Pada kondisi ini, meski anak kecil sekalipun dia akan mengalami rasa kehilangan kesetiaan dan kepercayaan pada orang tuanya. Disini anak mengalami kebingungan yang luar biasa, pihak siapa yang harus di dukung..? ayah atau ibu?. Lalu cerita siapa yang harus lebih benar…? Ayah kah.. atau ibu kah..? Dan karena bingung maka anak akan tidak mencintai kedua orang  tuanya lagi.
…………….
§                   Kecemasan akibat ketidak pastian
Kondisi ini anak-anak merasa sangat kehilangan kepastian akan masa depannya, dan hal itu kan menimbulkan kecemasan. Disini bermacam-macam kecemasan muncul bahkan kecemasan yang salah (anxiety disorder) sekalipun yang pada akhirnya menjadikan beberapa macam phobia yang diakibatkan oleh perceraian kedua orang tuanya.
……….
§                   Depresi dan sulit belajar pada anak.
Hal yang perlu di pahami adalah semakin muda usia anak mengalami perceraian orang tuanya, maka semakin fatal akibat yang dialami anak. Pada kondisi ini anak-anak mengalami stress yang akibatnya sulit berfikir dan sulit belajar

Dampak  perceraian pada anak yang memiliki perbedaan usia  :

§                   Usia 2-4 tahun
Anak akan mengalami kemunduran masa pertumbuhannya baik secara phisik maupun mental, selain itu anak-anak juga merasakan kehilangan figur orang tua.
………….
§                   Usia 5-8 tahun
Pada anak-anak usia ini, dampak perceraian yang dialami adalah perkembangan jiwanya mengalami kemunduran. Merasa bersalah, merasa menjadi penyebab perceraian. Pada kondisi ini anak cenderung mudah ketakutan yang ciri-cirinya adalah tidak bisa tidur, ngompol, dank arena kesedihan yang berlarut maka menjadikannya suka berhayal.




§                   Usia 9-12 tahun
Hal yang dialami anak usia ini ketika orang tuanya bercerai adalah ledakan emosinya sangat tinggi dan mudah marah. Anak-anak usia ini melampiaskan kemarahan kepada orang tuanya yang dikira sebagai penyebab perceraian itu sendiri. Pertumbuhan rohani akan terganggu, kecewa, penolakan karena mereka mengira Pembina spiritual mereka juga akan munafik dan sama dengan orang tua mereka yang mengecewakannya.
………..
§                   Usia 13 tahun keatas
Pada usia ini jika kedua orang tuanya bercerai, maka perasaanya akan terluka, benci akan orang tua mereka yang bercerai yang pada akhirnya mereka mencari pelarian dengan bergaul erat bersama teman-teman mereka. Perasaan dilema yang sangat juga dirasakan, dilema memihak kepada siapa akan sangat mengganggu pertumbuhan hidupnya. Hal paling fatal adalah pada akhirnya mereka lari dari kenyataan dan menjadi pemberontak, pecandu obat terlarang dan bahkan seks bebas.

Cara meminimalisasi dampak dari proses perceraian pada anak :

§                   Sampaikan baik-baik
Anak mengingat saat-saat orang tua menyampaikan berita perceraian dalam waktu yang sangat panjang. Karena berita ini membuatnya panik, menguncang rasa aman dirinya. Idealnya berita ini disampaikan bersama-sama pada anak oleh Anda dan pasangan. Sampaikan bahwa keputusan itu diambil untuk kebaikan bersama. Jelaskan juga bahwa pernikahan ini diawali oleh cinta, dan sebenarnya Anda mengharapkan untuk selalu bersama. Tetapi setelah dijalani hal tersebut tidak terlaksana. Ungkapkan juga bahwa Anda sebenarnya sedih dan kecewa. Pastikan pula bahwa perpisahan ini bukan salah anak, Anda dan pasangan tetap akan mencintai mereka dan selalu menemani mereka sekalipun berpisah.

§                   Jangan saling menjelekkan
 Sekalipun tergolong sulit, sebaiknya Anda tidak mengungkapkan hal-hal buruk tentang pasangan. Jika Anda butuh bercerita atau ingin curhat tentang pasangan.

Hal yang menjadi masalah pada anak-anak korban perceraian adalah mereka selalu menduga-duga tentang kepastian mendapat perhatian dari orang tua. Karenanya sebaiknya Anda dan pasangan selalu menepati janji dan jadwal yang berhubungan dengan anak.


§                   Masa transisi
Kondisi yang paling menegangkan bagi anak adalah ketika dia pergi meninggalkan orang tua yang satu ke orang tua yang lain. Hal ini disebabkan karena anak merasakan ketegangan di antara kedua orang tuanya. Atasi kondisi ini dengan memberi penguatan positif bahwa Anda dan pasangan mencintai mereka, dan sangat ingin mereka menikmati suasana yang gembira ketika berada bersama Anda ataupun  pasangan. 

§                   Tenggang rasa.
 Umumnya orang tua berpikiran bahwa agar semuanya berjalan lancar, peraturan yang diterapkan ketika anak bersama ibu haruslah konsisten diterapkan saat ia ada bersama ayah. Sebenarnya tak perlu demikian, tak perlu membuat perdebatan baru dengan mantan. Anak yang paling kecil sekalipun bisa menemukan dan memahami bahwa ayah dan ibunya berbeda, demikian pula aturan ketika dia bersama ayah atau ibunya. 

§                   Kepentingan bersama
 Jika Anda adalah orang tua yang mendapatkan mandat perwalian anak, pastikan bahwa mantan pasangan tahu bahwa Anda sangat menginginkan keterlibatannya dalam kehidupan anak. Hal ini akan membuat mantan pasangan merasa lebih nyaman.

§                   Menikmati hubungan baru. 
Sekalipun semula tidak terpikirkan, sebaiknya sejak awal dipahami bahwa Anda ataupun pasangan memiliki kemungkinan menjalin hubungan baru. Hal yang penting untuk diingat bahwa reaksi dan dampak perceraian terhadap anak sebenarnya dapat diatasi jika Anda dan pasangan memberi dukungan yang positif pada anak sejak awal. Tetapi jika perceraian Anda sudah terlanjur mengarah ke situasi yang negatif, tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaikinya, karena anak-anak Anda membutuhkannya, berapa pun usia mereka.

b.    ORANG TUA MENINGGAL

Takdir hidup dan mati manusia  ada di tangan Tuhan. Sebagai Manusia hanya bisa berdoa dan berusaha.Sebab-Sebab terjadinya single parent karena  kematian ada berbagai macam, antara lain karena kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, musibah bencana alam, kecelakaan kerja, keracunan, penyakit ,faktor usia.
Seseorang yang menjadi single parent karena kematian juga mengalami masalah yang berat,kematian pasangan yang mendadak membuat ia tidak siap menerima kenyataan,namun jika mereka mendapatkan pelayanan konseling yang tepat kemungkinan single parent dapat melalui masa-masa gelapnya sehingga ia tidak berlarut-larut dalam berduka.
Dampak buruk yang  di alami anak jika mereka tidak diberikan fakta yang sebenarnya dan bila orang tua salah menjelaskan tentang kematian.
Pertama, seorang anak akan marah kerena merasa dibohongi orang tuanya. Anak mungkin tidak akan sampai pada pemikiran bahwa orang tua tidak ingin melihat mereka sedih. Yang mereka ingat adalah bahwa orang tua telah berbohong kepada mereka.
Kedua, si anak memperoleh konsep yang salah dalam jangka waktu yang lama. Orang tua hendaknya berhati-hati menggunakan kata-kata seperti ”tidur”, atau ”pergi”. Menggunakan istilah-istilah demikian tanpa penjelasan bisa membingungkan seorang anak kecil. Yesus memang pernah menggunakan kata tidur untuk menggambarkan kematian dan hal itu tepat. Namun ingatlah, ia tidak sedang berbicara kepada anak-anak. Lagipula dengan mengatakan bahwa orang yang meninggal itu hanya tidur saja bisa membuat seorang anak kecil takut kalau-kalau ia pergi tidur pada malam hari, ia tidak akan bangun lagi.
Jika hanya diberi tahu bahwa orang tersayang yang meninggal sudah ”pergi” atau pergi jauh, maka anak kecil itu bisa merasa dirinya ditolak, tidak berharga karena ditinggalkan. Ada juga yang akan menanti dengan sabar sampai dia kembali namun bila ternyata dia tidak kembali si anak akan merasa diabaikan dan berpikir yang negatif terhadap orang tersebut.

Ada beberapa hal  yang perlu dihindari orang tua dalam menjelaskan tentang kematian:
1.                  Jika Anda sendiri tidak begitu yakin tentang seseorang akan ke surga atau tidak, Anda pun seharusnya tidak mengatakan pada anak bahwa mereka yang meninggal sudah ada di surga dan bahagia untuk selamanya.

2.                  Tidak bijaksana mengatakan bahwa orang yang dikasihi meninggal dengan alasan “karena Tuhan menyayangi orang baik dan menginginkan mereka di surga”. Jika kebaikan diganjar dengan kematian, anak mungkin menghindari perbuatan baik atau berasumsi bahwa mereka yang hidupnya lama itu jahat.
Orang tua perlu mencoba lebih memahami cara berpikir anak yang memandang dunia dengan secara sederhana dan apa adanya. Mereka belum dapat mengerti akan sesuatu yang abu-abu dan mereka juga bisa salah menafsirkan suatu perumpamaan. Orang tua harus menyesuaikan penjelasan yang diberikan dengan kemampuan berpikir anak.


Beberapa cara penjelasan kematian orang tua pada anak, menurut penelitian yang dilakukan Slaughter (http://www.mylifespring.com/artikel/bagaimana_menjelaskan_kematian_pada_anak.php) antara lain :
1.                  Irreversibility/finality, pemahaman bahwa yang sudah mati tidak  dapat hidup kembali.
2.                  Universality/applicability, pemahaman bahwa semua makhluk hidup (dan hanya makhluk hidup) dapat mati.
3.                  Personal mortality, pemahaman bahwa kematian juga dapat/ akan terjadi pada diri sendiri.
4.                  Inevitability, pemahaman bahwa semua makhluk hidup suatu saat pasti akan mati.
5.                  Cessation/non-functionality, pemahaman bahwa setelah mati fungsi tubuh dan mental berhenti. Ketika makhluk hidup meninggal, maka ia tidak lagi dapat bergerak. Ia tidak dapat berpindah tempat ataupun tiba-tiba muncul di tempat lain. Selain itu ia juga tidak dapat lagi berpikir dan merasa, dan tidak lagi membutuhkan makanan atau minuman.
6.                  Causality, pemahaman bahwa kematian disebabkan oleh fungsi tubuh yang berhenti bekerja. Penyebab kematian bisa bermacam-macam, seperti sakit, kecelakaan, usia tua, ataupun disengaja (misalnya pembunuhan atau bunuh diri). Namun pada dasarnya mati berarti bahwa tubuh, termasuk organ-organ di dalamnya tidak mampu lagi berfungsi.
7.                  Unpredictability, pemahaman bahwa waktu kematian tidak dapat diprediksi/ diketahui lebih awal, karena itu tidak ada siapapun yang dapat mengetahui kapan seseorang akan mati.                                 
c
c.          .   ORANG TUA MASUK PENJARA/BUIH

Disebabkan karena melakukan tindak kriminal/kejahatan,seperti mencuri,korupsi,merampok,membunuh dll,sehingga menyebabkan seseorang masuk penjara dan mengakibatkan tidak bisa bertemu dengan keluarganya dalam jangka waktu tertentu.


d.   ORANG TUA KERJA/STUDI DILUAR DAERAH BAHKAN DILUAR NEGERI

Demi masa depan dan kebutuhan anaknya terpenuhi,menyebabkan salah satu orang tua rela meninggalkan keluarga nya untuk  bekerja/studi diluar daerah bahkan diluar negeri.contohnya TKI yang bekerja di malaysia.Single parent yang terpisah dengan pasanganny karena bekerja/studi di luar negeri memiliki beberapa masalah antara lain seperti : merasa kesepian ,tidak terpenuhinya kebutuhan seks,serta mereka merasa lebih berat saat membesarkan anak-anaknya sendiri.
2.    PADA KELUARGA TIDAK SAH
Single parent pada keluarga tidak sah terjadi karena kasus tertentu antara lain akibat hamil diluar nikah,pemerkosaan dll.
a.      HAMIL DI LUAR NIKAH
Penyebab terjadinya hamil diluar nikah :
1.         Kurangnya kasih sayang dari orang tua
Masa remaja merupakan masa yang sangat membutuhkan ekstra kasih sayang dan perhatian dari orang tua bahkan orang lain. Sehingga ketika Orang tua kurang perhatian karena berbagai macam alasan salah satunnya adalah disibukkan dengan pekerjaan,Maka hal ini lah yang dapat menyebabkan seorang anak mencari kasih sayang di luar rumah terhadap lawan jenis mereka dan menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Akibatnya mereka akan meminta kasih sayang yang besar dari pasangannya itu dan akan memberikan apapun yang pasangannya minta.
2.         Kurangnya pengawasan dari orang tua
Ketidak pedulian orang tua terhadap setiap aktivitas anaknya karena kesibukan dengan urusan pekerjaannya masing-masing mengakibatkan anaknya bebas melakukan apapun yang dia inginkan karena tidak ada peraturan, bimbingan bahkan perhatian yang diberikan orang tua kepada anaknya. Akan tetapi bukan hanya itu, pengawasan yang terlalu berlebihan juga tidak baik buat perkembangan anak karena akan merasa terkekang sehingga ccenderung untuk memberontak dan mengabaikan peraturan-peraturan yang di berikan orang tuanya.
3.         Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya
Kelompok teman sebaya menyediakan suatu lingkungan, yaitu dunia tempat remaja dapat melakukan sosialisasi dengan nilai yang berlaku. Bukan lagi nilai yang ditetapkan oleh orang dewasa melainkahn oleh teman seusiannya. Dan tempat dalam rangka remaja menemukan jati dirinnya.
Teman tidak sebaya merupakan teman yang tidak seumuran baik lebih muda  tua dari remaja itu. Jika anak bergaul dengan teman yang tidak sebaya secara tidak langsung pola pikirnya mengikuti mengikuti mereka. Dari pola pikir merambah ke pola tingkah laku yang cenderung berlaku kasar. Misalnya saja ada remaja yang bergaul dengan orang yang lebih muda, mesti ia akan berpikir sebagai yang paling benar, pintar dan berkuasa. Ini yang menjadikan temannya patuh dengan apa yang dia suruh karena ada perasaan takut atau tidak enak.
Orang-orang banyak yang mengatakan bergaul dengan orang yang lebih dewasa akan dapat menambah pengalaman hidup. Pernyataan itu memang tidak salah kalau oraang yang diajak berteman itu orang yang baik-baik dalam artian punya pikiran, perilaku, dan hati yang baik. Akan tetapi remaja yang bergaul dengan orang yang lebih tua ini malah yang lebih berbahaya apabila orang tersebut tidak benar atau urakan, pikiran orang dewasa yang mempunyai gairah seks lebih besar bisa saja melampiaskan pada remaja yang masih lugu tanpa bisa menolak. Walaupun  bisa menolak pun tetapi suatu saat pasti akan luluh juga.
4.         Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak negatif
Zaman sekarang IPTEK sudah maju, dengan majunnya teknologi dibarengi dengan pemanfaatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Salah satunnya adalah penggunaan jejaring sosial facebook. Dari jejaring sosial tersebut yang seharusnya dibuat ajang interaksi atau menambah teman, tetapi disalah gunakan untuk kasus penipuan atau penculikan remaja. Awalnya yaitu dengan berkenalan kemudian mengajak ketemuan dan bertemunnya itu tak jarang berakhir dengan pemerkosaan bahkan pembunuhan.Bukan hanya facebook, internet, televisi, VCD, majalah, dan lain sebagainya yang berbau IPTEK juga disalah gunakaan sebagai media yang tidak layak dipertontonkan, misalnya saja pornoografi dan pornoaksi yang secara gamblang dipertontonkan lewat media. Ini yang menyebabkan remaja penasaran dan ingin mempraktekkannya, tanpa berpikir panjang terlebih dahulu.
5.         Tidak tersedianya media untuk penyaluran hobi dan bakat
Bakat-bakat yang dimiliki seorang remaja akan tersimpan dan tidak dapat disalurkan karena tidak adanya media penyalur bakat dan hobinya. Ini yang menyebabkan mereka mencari kegiatan-kegiatan yang kurang jelas, misalnya nongkrong-nongkrong, pacaran, dan lain sebagainya.
6.         Dasar-dasar agama yang kurang
Penanaman agama yang kurang dari kecil ini menyebabkan iman seorang remaja mudah sekali tergoyahkan, karena yang dari kecil sudah benar-benar dididik pelajaran agama pun bisa pula goyah. Mereka meyepelekan aturan-aturan agama karena pengaruh budaya asing yang telah mempengaruhi pola pikir mereka. Misalnya saja budaya POP dari barat ini lebih menarik mereka tiru dari pada budaya timur yang santun.
7.         Asosiasi dengan pasangan yang menyimpang
Asosiasi di sini maksudnya  hubungan, sehingga maksud point ini adalah hubungan yang menyimpang oleh pasangan yang belum resmi menjalin ikatan pernikahan. Ini berawal dari yang namanya pacaran biasa, kemudian dalam proses ini banyak sekali terjadi yang namanya penyimpangan dan menurut islam bisa disebut zina walaupun bukan zina yang sebenarnya. Karena dengan mata, ucapan, dan hati pun bisa dikatakan zina dalam islam.
Dampak Hamil di Luar Nikah :
Beberapa remaja yang hamil di luar nikah terpaksa diungsikan jauh dari keluarga untuk menutupi rasa malu keluarga. Meskipun tindakan tersebut tidak menyelesaikan masalah, namun cara ini dipandang lebih bijaksana dan memadai dibandingkan membiarkannya menjadi cemoohan tetangga dan lingkungan.
Kehamilan di luar nikah membuktikan bahwa seorang remaja tidak dapat mengambil keputusan yang baik dalam pergaulannya. Salah satu dampak negatif dari remaja yang hamil di luar nikah adalah putus sekolah. Umumnya, remaja tersebut tidak memperoleh penerimaan sosial dari lembaga pendidikannya, sehingga harus dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, masyarakat akan mencemooh, mengisolasi atau mengusir terhadap remaja yang hamil di luar nikah.
Banyak sekali remaja yang hamil di luar nikah mengalami depresi. Depresi pada remaja putri yang hamil di luar nikah dapat terjadi karena rasa malu, tidak diterima dalam lingkungan masyarakat sekitar, dikucilkan dan akhirnya merasa putus asa serta menganggap bahwa dirinya tidak pantas untuk hidup.
Remaja tidak mau berbicara dengan orang-orang, tidak berani berjumpa dengan orangorang, berpikir yang negatif tentang diri sendiri dan tentang orang lain, sehingga hidup terasa sangat berat dan melihat masalah lebih besar dari dirinya. Remaja menjadi pesimis kehilangan rasa percaya diri, semangat hidup, kreativitas, dan antusiasme serta optimisme.
Dampak kesehatannnya sendiri adalah penyakit menular seperti HIV, AIDS, Penyakit sipilis (penyakit kelamin). Dikarenakan karena sering berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seks.
Rasa berdosa terhadap Tuhan  dan menggap kalau dirinya sudah terhina tidak pantas menghadap kepada Tuhan yang Maha Esa, ini juga akan selalu bergejolak dalam diri remaja itu. Jadi di sini dari satu masalah semua mendapatkan dampaknya baik itu pelaku, korban, keluarga, masyarakat, negara, dan agama.
Solusi Masalah Hamil di luar Nikah
Menghadapi masalah ini tidak boleh hanya dengan cara saling menyalahkan, diperlukan sikap yang bijaksana dari orang tua untuk menyikapi, berikut ini ssikap yang bisa diambil orang tua jika memang anaknya mengalami hal seperti itu adalah:
1.      Jangan emosi berlebihan
2.      Berikan motivasi dan dukungan


3.      Jangan pernah menyalahkannya secara berlebihan(jangan timpakkan kesalahannya hanya pada dia)
4.      Bimbinglah untuk mohon pengampunan
5.      Jangan pernah mengucilkannya
Adapun solusi agar tidak terjadi hamil di luar nikah antara lain :
1.        Perlunnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua dalam hal apapun
2.        Adannya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang
3.        Membiarkan anak bergaul dengan teman sebaya yang hanya beda umur 2 atau 3 tahun, baik lebih tua darinnya
4.        Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media komunikasi seperti televisi, internet, radio, dan handphone
5.        Perlunnya bimbingan kepribadian sekolah, karena siswa lebih banyak menghabiskan waktunnya di lingkungan sekolah.
6.        Perlunnya pembelajaran agama, yang dilakukan sejak dini
7.        Ajarkan pendidikan sex berdasarkan nilai-nilai agama
8.        Sebagai orang tua harus jadi tempat “curhat” yang nyaman untuk si anak
b.      PEMERKOSAAN
Faktor utama penyebab terjadinya pemerkosaan adalah :
·                    adanya dorongan seksual yang tidak dikendalikan dengan baik.
·                    budaya patriarki yang beranggapan bahwa cowok berkuasa, sehingga cewek dianggap sebagai kaum yang lemah.
·                    pengaruh tontonan dan bacaan yang mendorong orang untuk berperilaku seksual, serta pengaruh obat-obatan terlarang.
     Berikut ini beberapa modus pemerkosaan yang sering  dilakukan kepada korbannya antara lain :
·          memberi obat bius agar korban tidak sadarkan diri
·         Memberi ancaman pada korban agar tidak berbahaya
·         Melakukan penganiayaan agar tidak sadarkan diri atau tidak berdaya
·         Menghipnotis korban agar melakukan apa yang diinginkn si pemerkosaan
·         Memberi obat perangsang agar korban jadi bernafsu
·         Dijadikan wanita penghibur atau pelacur bayaran
·         Dicekoki minuma keras agar mabuk setengah sadar
·         Diculik lalu di gagahi di tempat yang tersembunyi
·         Ditipu akan di berikan sesuatu atau di janjikan sesuatu,dll
Dampak pemerkosan bagi korban,antara lain :
Ø  Menjadi stress hingga mengalami gangguan jiwa
Ø  Cidera atau luka-luka akibat penganiayaan
Ø  Kehilangan keprawanan atau kesucian
Ø  Menjadi trauma kepada laki-laki dan hubungan seksual
Ø  Bisa menjadi seorang lesbian atau homo yang meyukai sesama jenis
Ø  Masa depan suram karena di kenal sebagai korban pemerkosaan
Ø  Hamil di luar nikah yang sangat tidak di inginkan
Ø  Anak hasil pemerkosaan bisa di benci orang tua,kerabat,tetangga,dll
Cara mencegah dan mengurangi terjadinya pemerkosaan :
§          Tidak berdandan dan berpakaian yang mengundang nafsu orang lain
§          Tidak pergi di malam hari
§          Langsung pulang kerumah setelah kuliah atau kegiatan lain
§          Hindari melewati jalan sepi dan rawan kejahatan
§          Sebaiknya tinggal di tempat yang lingkungan nya aman dan tentram
§          Hindari jika di ajak ketempat sepi oleh laki-laki maupun wanita
§         Sebaiknya memakai pakaian yang menutup aurat sehingga tidak mengundang nafsu orang lain
§          Jangan mudah percaya kepada orang yang baru dikenl
§          Belajar bela diri untuk menjaga diri
§          Tidak tebar pesona sembarangan ke orang lain
§         Melawan ketika terjadi pelecehan dan minta bantuan orang lain serta lapor kepolisi
§          Tidak makan dan minum sembarangan untuk menghindari pembiusan
§          Waspadai orang dekat yang memberikan perhatian atau kebaikan lebih
D.       DAMPAK DARI SINGLE PARENT
1.        Dampak bagi Orang Tua (ayah atau ibu)
a.    Dampak negatif
Pada perempuan yang sebagai janda atau yang tidak dinikahi, di masyarakat terkadang mendapatkan cemooh dan ejekan.bukan hanya itu masalah lain yang sering timbul untuk yang berstatus single parent diantaranya :
1.      Beban ekonomi
Tantangan keuangan,Sebuah orang tua tunggal sering menghadapi tantangan keuangan.Kematian pasangan dapat meninggalkan pasangan yang masih hidup dengan tagihan tak terduga,dan pendapatan bekurang, di tambah  tanggung jawab membesarkan anak-anaknya sendirian.

2.        Fungsi seksual dan reproduksi
        Berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan seksual suami istri. keluarga ialah lembaga pokok yang secara sah memberikan uang bagi pengaturan dan pengorganisasian kepuasan seksual. Namun, ada pula masyarakat yang memberikan toleransi yang berbeda-beda terhadap lembaga yang mengambil alih fungsi pengaturan seksual ini, misalnya tempat-tempat hiburan dan panti pijat. Kenyataan ini pada dasarnya merupakan suatu kendala dan sekaligus suatu hal yang sangat rumit untuk dipikirkan. kelangsungan sebuah keluarga, banyak ditentukan oleh keberhasilan dalam menjalani hubungan biologis. Apabila salah satu pasangan kemudian tidak berhasil menjalankan fungsi biologisnya, dimungkinkan akan terjadinya gangguan dalam keluarga yang biasanya berujung pada perceraian
3.    Hubungan dalam interaksi sosial,
Sosialisasi bagi manusia berlangsung terus selama dia hidup, yaitu sejak ia dilahirkan sampai ia meninggal dunia. proses dan bentuk sosialisasi oleh setiap manusia  sangatlah berbeda dan tergantung pada masa seseorang itu berada.contohnya pada Proses sosialisasi atau hubungan interaksi sosial yang dialami orang dewasa pada saat mereka mendapatkan peran yang baru. bentuk peran itu menuntut seseorang melakukan pembelajaran. semua peran baru ini menuntut orang dewasa memulainya lagi dari nol sebab ia belajar bersosialisasi kembali.

b.   Dampak positif :

·           Ibu berperan penuh dalam pengambilan keputusan dan tegar.
·           Nilai yang diajarkan ole ibu atau ayah diteriama penuh karena
tidak terjadi pertentangan.

2.        Dampak bagi Anak – Anak
a)      Dampak Negatif
1.     Perubahan Perilaku Anak.

Bagi seorang anak yang tidak siap ditinggalkan orang tuanya bisa menjadi mengakibatkan perubahan tingkah laku. Menjadi pemarah, barkatakasar, suka melamun, agresif, suka memukul, menendang, menyakiti temanya. Anakjuga tidak berkesempatan untuk belajar perilaku yang baik sebagaimana perilakukeluagra yang harmonis. Dampak yang paling berbahaya bila anak mencari pelarian diluar rumah, seperti menjadi anak jalanan, terpengaruh penggunaan narkoba untukmelenyapkan segala kegelisahan dalam hatinya, terutama anak yang kurang kasih sayang, kurang perhatian orang tua.

2.    Anak akan  Merasa Terkucil.

Terlebih lagi pada anak dari keluarga single parent di masyarakat terkadang mendapatkan cemooh dan ejekan.

3.    Psikologi Anak Terganggu.
Anak sering mendapat ejekan dari teman sepermainan sehingga anak menjadi murung, sedih. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang percaya diri dan kurang kreatif.


b)     Dampak Positif

a.               Anak terhindar dari komunikasi yang kontradiktif dari orang tua,  
           tidak akan terjadi komunikasi yang berlawanan dari orang tua,
           misalnya ibunya mengijinkan tetapiayahnya melarangnya, Nilai   
           yang diajarkan ole ibu atau ayah diteriama penuh karena tidak terjadi pertentangan.

b.                  Anak lebih mandiri dan berkepribadian kuat, karena terbiasa tidak selalu hal didampingi, terbiasa menyelesaikan berbagai masalah kehidupan.

Dampak Single Parent bagi Perkembangan Anak

1.             Tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik sehingga  anak kurang dapat berinteraksi dengan lingkungan, menjadi minder  dan menarik diri.
2.              Pada anak single parent dengan ekonomi rendah, biasanya nutrisi tidak seimbang sehingga menyebabkan pertumbuhan dan  perkembangan terganggu.
3.             Single parent kurang dapat menanamkan adat istiadat dan murung dalam keluarga,sehingga anak kurang dapat bersopan santun dan tidak meneruskan budaya keluarga,serta mengakibatkan kenakalan karena adanya ketidak selarasan dalam keluarga.
4.             Dibidang pendidikan, single parent sibuk untuk mencari nafkah sehingga pendidikan anak kurang sempurna dan tidak optimal.
5.             Dasar pendidikan agama pada anak single parent biasanya kurang sehingga anak jauh dari nilai agama.
6.              Single parent kurang bisa melindungi anaknya dari gangguan orang lain, dan bila Dalam jangka waktu lama, maka akan menimbulkan kecemasan pada anak atau Gangguan psikologis yang sangat berpengaruh pada perkembangan anak.


E.       Hal-hal yang perlu dilakukan oleh single parent mengenai status single parentnya dan upaya single parent dalam mendidik anaknya

a.        Mengenai status single parentnya




I.                    Keterbukaan.
Menyandang status single parent (janda/duda) sebenarnya bukanlah suatu hal yang harus ditutup-tutupi. Ketika masyarakat menilai status itu dengan prasangka negatif, sebagian orang justru bisa menunjukan bahwa menjadi single parent bukan sesuatu yang negatif/ buruk.
II.                Mengisi Waktu.
Sebagai manusia biasa, kehilangan pasangan hidup bisa menimbulkan rasa kesepian, rasa kesendirian yang mendalam biasanya muncul ketika dia sedang dilanda masalah.
III.              Membuka Diri Untuk Masa Depan.
Berbagi cerita dengan orang-orang yang bernasib sama adalah salah satu terapi yang bisa dilakukan untuk mengurangi tekanan psikologis.Kegiatan ini juga dilakukan oleh mereka yang tidak siap menjalani statusnya sebagai single parent (janda/duda). Melalui komunitas berbagi ini mereka dapat membuka diri untuk pergaulan meski tetap masih memilih-milih teman.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan oleh single parent berkaitan dengan anaknya,antara lain :
·         Selain berharap ayah dan ibunya berumur panjang, anak-anak mengharapkan kedua orang tuanya itu senantiasa hadir ditengah-tengah mereka.
·         Terjadi kesepahaman antara suami istri dalam berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan pribadi dapat berpengaruh pada diri anak.
·         Terdapatnya sistem dan aturan yang sama dalam membina rumah tangga dan mendidik anak bukan berarti meniadakan sistem dan aturn yang lain.
·         Tersedianya berbagai perlengkapan rumah tangga tentunya untuk kehidupan yang wajar dan tidak bermegah-megahan.
·         Adanya rasa kasih sayang yang bersumber dari keyakinan dan keimanan, inilah yang akan mempersatukan suami dan istri dengan anggota keluarga yang lain.


b.    Upaya yang dilakukan single parent dalam mendidik anaknya

Single Parent (bisa ayah / ibu) pasti mempunyai cara dalam mendidik anaknya agar kelak menjadi anak yang berguna,upaya yang bisa dilakukan antara lain :
NO
Cara menjadi ayah tunggal yang baik antara lain :
Cara menjadi ibu tunggal yang baik antara lain :
1.
yakinkan anak-anak anda bahwa anda  memiliki kekuatan untuk menjadi ayah tunggal yang baik
Pandai membagi Waktu
Seorang ibu tunggal harus pandai-pandai   membagi waktu dengan baik ,antara pekerjaan dan mengasuh anaknya,agar sesuai dengan kehidupan yang di inginkan.
2.
Menciptakan lingkungan/suasana rumah yang aman dan nyaman bagi anak-anak.
                       
Ciptakan komunikasi yang baik
ajak anak berkomunikasi secara rutin dan sesering mungkin. Libatkan mereka dalam beberapa tanggung jawab di rumah sehingga mereka mengetahui pentingnya diri mereka di mata anda.
3.
Ciptakan rutinitas / kegiatan yang memberikan anak rasa aman dan nyaman dan konsisten terutama di rumah,contoh  ketika masuk rumah, waktu makan dan tidur dll.
Emosi harus terkontrol
Jangan membawa emosi yag berlebihan kepada anak karena dengan emosi kemungkinan anak semakin susah untuk diatur.Lebih baik berikanlah pandangan anda mengenai hal yang baik dan hal yang buruk, sehingga anak-anak merasa lebih nyaman dan mau mengikuti saran dari ibu tunggal.
4.
Membuat dan menetapkan aturan secara konsisten agar memperkuat perilaku positif pada anak-anak Anda.
Jangan mengeluh di depan anak-anak ,bahwa anda seorang ibu tunggal.
anda harus yakinkan kepada anak-anak bahwa anda bisa menjadi ibu tunggal yang baik untuk mereka.
5.
Menetapkan aturan pribadi anda sebagai single parent,Tentukan seberapa sering anda akan pergi keluar rumah sehingga anak-anak lebh terkontrol atau terpantau.
Mengambil waktu off unuk bercengkraman atau bermain dan berekreasi dengan anak-anak

6.
Luangkan waktu diri anda untuk istirahat bila hal itu memungkinkan .Hal ini memungkinkan anda lebih segar dan sabar dalam  mengurus kebutuhan anda dan menangani kebutuhan anak-anak anda.
Jangan malu untuk mendapatkan bantuan
Sebagai orang tua tunggal terutama ibu tunggal  tidak perlu takut untuk meminta bantuan dalam mengawasi anak-ankanya, bisa dari keluarga,pengasuh atau pun teman terdekat.Sehingga anak-anak tetap terpantau perkembangannya.
7.
Menerima atau mencari bantuan dari keluarga dan teman-teman untuk mendidik anaknya
Fokus pada anak-anaknya/mencurah kan kasih sayang anda sepenuhnya kepada anak
 Jika anak-anak adalah pusat kehidupan anda dengan sendirinya anak-anak tersebut akan mengetahui dan merespon apapun yang terjadi pada diri orangtuanya.
8.
Luangkan waktu yang berkualitas dengan anak-anak anda untuk melakukan kegiatan dan bermain dengan mereka.


Libatkan anak-anak dalam mencerminkan peran orang tua yang hilang.
Dalam hal ini bukan berarti harus menemukan pengganti dari seorang ibu atau ayah, tapi bisa dengan membuat anak dekat dengan paman, bibi atau kakek dan nenek untuk mengisi kekosongan salah satu peran orangtua.




c.       Upaya Mengurangi terjadinya Single Parent  


1.              Mencegah terjadinya kehamilan di luar nikah.
2.             Mencegah perceraian dengan mempersiapkan perkawinan dengan baik dalam  segi psikologis , keuangan, spiritual.      
3.              Menjaga komunikasi dengan berbagai sarana teknologi informasi.
4.              Menciptakan kebersamaan antar anggota keluarga.
5.              Peningkatan spiritual dalam keluarga.


F.        Waktu yang tepat saat mengenalkan pasangan baru kepada anak

Tidak ada yang pernah tahu, karena tidak ada waktu yang benar-benar tepat, namun setidaknya  harus yakin dahulu bahwa hubungan anda dengan sang kekasih sudah betul-betul memasuki tahap yang stabil dan yakin bahwa hubungan ini memiliki masa depan yang jelas, barulah si pacar dikenalkan kepada sang anak, tentunya tanpa berharap bahwa si pacar akan seketika berubah menjadi pahlawan kesiangan bagi sang anak,karena menjadi single parents berarti anda datang dengan satu paket lengkap bersama anak-anak anda dari perkawinan sebelumnya.  
Memperkenalkan pasangan kepada sang anak saat hubungan sudah serius adalah sangat penting, Karena jika anda terlalu cepat memperkenalkan anak dengan pasangan, kemudian dengan berjalannya waktu ketika sudah menjalin hubungan yang harmonis, dan tiba-tiba saja anda putus dengan sang pacar, maka tanpa anda sadari sebetulnya anak anda juga kehilangan sosok sang pacar dan ini tentu akan memberi dampak yang tidak baik baginya.Tentunya semua kunci keberhasilan ada ditangan single parent, karena jika dia berhasil membina hubungan yang baik dengan kekasihnya,serta menjadi penengah bagi si pacar dan anaknya, dan menyadari bahwa semuanya memiliki proses masing-masing yang tidak dapat dipaksakan namun perlu dan harus terbina dalam waktu yang tidak  singkat, maka semua  yang terlibat dalam hubungan ini akan merasakan manfaat dari hubungan yang indah ini suatu hari kelak.
Dalam memperkenalkan pacar kepada anak seorang ayah tunggal memakan waktu yang lama,begitu juga seorang ibu tunggal dalam memperkenalkan pacarnya kepda anaknya.Ada beberapa tips yang dilakukan oleh ayah dan ibu tunggal tersebut seperti waktu pengenalan dan mencoba utuk memahami perspektif anak-anak,selain itu ada beberapa tips lain yang berlaku khusus ayah tunggal seperti menempatkan penekanan pada fakta bahwa pacar bukanlah pengganti ibu  mereka dan seorang ayah tunggal mendorong pacar untuk bertemu dengan anak-anaknya sesuai wktu yang telah diatur oleh anak-anaknya.




G.      Ciri keluarga single parent yang berhasil
·       Menerima tantangan yang ada dan berusaha melakukan dengan sebaik-baiknya
·       Pengasuhan anak merupakan prioritas utama
·       Disiplin diterapkan secara konsisten dan demokratis, orang tua tidak kaku dan tidak longgar
·       Menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan pengungkapan perasaan
·       Mengakui kebutuhan untuk melindungi anak-anaknya
·       Membangun dan memelihara tradisi dan ritual dalam keluarga
·       Percaya diri selaku orang tua dan independent
·       Berwawasan luas dan beretika positif
·       Mampu mengelola waktu dan kegiatan keluarga
6 karakter dalam keluarga single parent yang prima
·       Adanya kualitas waktu yang dihabiskan bersama dalam anggota keluarga.
·       Memberikan perhatian lebih, termasuk dalam hal-hal kecil, seperti meninggalkan pesan yang melukiskan perhatian dari orang tua
·       Keluarga yang prima adalah keluarga yang saling komitmen satu sama lainnya
·       Menghormati satu sama lain, contohnya : dengan mengucapkan atau mengekspresikan rasa sayang kepada anak-anak, mengucapkan terima kasih pada saat anak-anak selesai melakukan tugas yang diberikan
·       Kemampuan berkomunikasi penting dalam membangun keluarga yang prima
·       Kondisi krisis dan stress dianggap sebagai tahapan kesempatan untuk terus berkembang
Pentingnya konseling agar dapat :
·       Menyesuaikan diri terhadap lingkungan
·       Penerimaan ibu dan anak dalam lingkaran keluarga
·       Masuk dalam lingkungan keluarga/masyarakat secara wajar
·       Upaya menyatukan kembali keluarga, bagi keluarga mereka yang ditelantarkan suami/ayah




BAB 111
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Single parent adalah keluarga yang mana hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja. Keluarga yang terbentuk biasa terjadi pada kelurga sah secara hukum maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum pemerintah.Konsep keluarga bukan lagi kaku secara teori konvensional bahwa kelurga terdiri dari ayah , ibu, dan anak-anak kandung.
Anak-anak yang orang tuanya bercerai atau meninggal dunia sering kali mengalami problem atau masalah  prilaku diri dan prilaku sosial. Misalnya, gampang tersinggung dan marah-marah, murung ataupun lebih memilih bermain sendiri .
           Salah satu hal yang harus dilakukan orang tua untuk membantu anak menghadapi kondisi semacam itu adalah mengajarkan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Jika orang tua bercerai, maka yakinkan anak bahwa keadaan tersebut bukan kesalahannya, melainkan ketidak cocokan ayah dan ibu. Bangkitkan lagi rasa percaya diri
B.       SARAN

a.    Bagi mahasiswa

                        Diharapkan makalah ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa.dan dapat menjadi sumber pengetahuan dalam kehidupanya.

b.    Bagi Single parent

·           Fleksibel mengelola waktu bekerja.
 Persoalan bagi orang tua tunggal adalah mengatur waktu antara mencari nafkah dan mengawasi keseharian anak. Bekerja paruh waktu atau pekerjaan yang dapat dilakukan dari rumah dapat menjadi pilihan. Yang jelas, Anda dituntut untuk menjadi orang yang kreatif dan fleksibel dalam mengelola waktu kerja.



·           Pilih pengasuh anak yang bisa dipercaya.
 Menjadi orang tua tunggal yang mencari nafkah, tentu akan memotong waktu kebersamaan anda dengan anak. Jika kakek nenek dapat ikut menjaga lebih baik, namun jika Anda perlu mencari pengasuh bagi anak maka perhatikan sikap dan komitmen seperti apa yang dia miliki dalam mengasuh anak Anda.

·           Jalin komunikasi.
                                       Sesibuk apa pun, Anda harus tetap bisa menjalin komunikasi dengan anak. Kehangatan persahabatan, ketulusan kasih sayang, dan penerimaan orang lain amat dibutuhkan anak. Kasih sayang yang tak terpenuhi akan menimbulkan perilaku anak kurang baik seperti agresif, kesepian, frustrasi, bahkan mungkin bunuh diri. Maka Andaperlu berkomunikasi dengan anak, agar dia tidak merasa kesepian.

·       Jangan bebani anak.
 Anda harus hati-hati untuk tidak mendewasakan anak
terlalu dini, sehingga dia kehilangan masa kanak-kanaknya. Ada kecenderungan orang tua tunggal akan bergantung pada anak yang lebih tua untuk menjaga adik-adiknya. Anak kadang dilarang untuk bermain, hanya untuk menekan dia agar membantu orang tuanya.

·    Pelihara hubungan baik dengan anak.
 Anda harus terus memelihara hubungan  didalam keluarga, jangan sampai berkurang. Misalnya seminggu sekali pastikan Anda dan anak-anak keluar bersama, ke mall, atau ke toko buku. Bisa juga ngobrol bersama sambil makan malam. Setidaknya, luangkan waktu sekitar 30 menit saja sebelum tidur dengan anak untuk bicara dari hati ke hati.












DAFTAR PUSTAKA






Tidak ada komentar:

Posting Komentar