BAB I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pada masa
sekarang, kehidupan dalam keluarga
penuh dengan variasi. Ada
keluarga yang disebut
dengan keluarga besar
terdiri atas ayah, ibu, anak dan
anggota keluarga lain seperti nenek, kakek, paman dan sebagainya. Ada juga yang
disebut dengan keluarga inti yang hanya
terdiri atas ayah, ibu dan anak.
Ditinjau dari sisi
kelengkapan struktur keluarga, terdapat keluarga yang utuh dan keluarga yang tidak utuh. Keluarga utuh adalah keluarga
yang terdiri atas ayah dan ibu yang
masih lengkap keduanya
sedangkan keluarga tidak
utuh atau yang
sering disebut dengan single
parent.single parent didefinisikan
sebagai orang tua (apakah istri atau suami) melakukan peran menjaga keluarga
inti sebagai akibat dari kematian,perceraian,perpisahan atau pilihan pribadi.
Single parent dalam
kehidupan kita sehari-hari sering sekali menjadi status yang sering dibicarakan
di lingkungan hidupnya dan tanpa kita sadari orang-orang yang berstatus single
parent di anggap sebelah mata oleh orang lain.
Ada beberapa keadaan yang menyebabkan orang tua tunggal : perceraian,
perpsahan, ditinggalkan, dan kematian.
B. RUMUSAN MASALAH
1.
Apakah keluaga dan fungsi – fungsinya ?
2.
Apa pengertian
single parent itu ?
3.
Mengapa single parent bisa terjadi ?
4.
Apakah perceraian itu dan bagaimana dampaknya
terhadap anak ?
5.
Bagaimana kematian dapat berdampak kepada
anak?
6.
Apa penyebab dan dampak hamil diluar nikah?
7.
Siapa yang terkena dampak single parent itu?
8.
Bagaimana upaya yang dilakukan seseorang dengan status
single parentnya dan cara single parent dalam
mendidik anak-anaknya ?
9.
Bagaimana upaya untuk menangani permasalahan single
parent ?
10. Kapan waktu yang tepat untuk memperkenalkan
pasangan baru kepada anak ?
C.
TUJUAN
Agar dapat mengetahui definisi single parent dan apa saja yang menyebabkan terjadinya single perent.
Agar dapat mengetahui definisi single parent dan apa saja yang menyebabkan terjadinya single perent.
D.
MANFAAT
Makalah ini
diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan mahasiswa, sehingga
dapat mengaplikasikannya dalam memberikan pengetahuan tentang single parent di
kehidupannya kelak.semoga dengan makalah ini mahasiswa lebih mengetahui dan
menghargai sesama manuia.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KELUARGA
1.
Pengertian
keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri
atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu
tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
Menurut Salvicion
dan Celis http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga.com di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi
yang tergabung karena hubungan darah,
hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga,
berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan
serta mempertahankan suatu kebudayaan.
2.
Jenis keluarga
Ada beberapa jenis keluarga, yakni, keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan
anak atau anak-anak, keluarga konjungal yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan
anak-anak mereka, di mana terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu
atau dua pihak orang tua. Selain itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik
atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya. Keluarga luas ini meliputi
hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek. http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga.com
3.
Fungsi keluaga
Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan- pekerjaan atau
tugas-tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga itu serta dapat
dirasakan oleh seluruh anggota keluarga.
a.
Fungsi Biologis
Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh
orang-orang tua bagi anak anaknya dapat berbentuk antara lain pengetahuan
tentang kehidupan sex bagi suami isteri, pengetahuan untuk mengurus rumah tangga
bagi ang isteri, tugas dan kewajiban bagi suami, memelihara pendidikan bagi
anak-anak dan lain-lain. Setiap manusia pada hakiaktnya terdapat semacam
tuntutan biologis bagi kelangsungan hidup keturunannya, melalui perkawinan.
b.
Fungsi
Protektif atau Perlindungan
Keluarga dapat menjalankan fungsi protektif atau fungsi
memberikan perlindungan bagi seluruh anggota keluarga. Di antara alasan
seseorang melangsungkan perkawinan dan membentuk keluarga adalah untuk
mendapatkan rasa keterjaminan dan keterlindungan hidupnya, baik secara fisik
(jasmani) maupun psikologis (rohani).
c.
Fungsi
Ekonomi
Fungsi ekonomi keluarga sangat penting bagi kehidupan
keluarga, karena merupakan pendukung utama bagi kebutuhan dan kelangsungan
keluarga. Fungsi ekonomi keluarga meliputi pencarian nafkah, perencanaan serta
penggunaannya. Pelaksanaan fungsi ekonomi keluarga oleh dan untuk semua anggota
keluarga mempunyai kemungkinan menambah saling pengertian, solidaritas, dan
tanggung jawab bersama dalam keluarga itu. Pemenuhan fungsi ekonomi keluarga
ini mesti dilakukan secara wajar, artinya tidak kekurangan dan tidak pula
berlebihan, karena jika kekurangan atau berlebihan dapat membawa pengaruh
negatif bagi anggota keluarga itu sendiri.
d.
Fungsi Sosialisasi atau Pendidikan
Fungsi ini untuk mendidik anak mulai
dari awal sampai pertumbuhan anak hingga terbentuk personality-nya. Anak-anak
lahir tanpa bekal sosial, agar si anak dapat berpartisipasi maka
harus disosialisasi oleh orang tuanya tentang nilai-nilai yang ada dalam
masyarakat. Jadi, dengan kata lain, anak-anak harus belajar norma-norma
mengenai apa yang senyatanya baik dan tidak layak dalam masyarakat. Berdasarkan
hal ini, maka anak-anak harus memperoleh standar tentang nilai-nilai apa yang
diperbolehkan dan tidak, apa yang baik, yang indah, yang patut, dsb. Mereka
harus dapat berkomunikasi dengan anggota masyarakat lainnya dengan menguasai
sarana-sarananya.
Dalam keluarga, anak-anak mendapatkan
segi-segi utama dari kepribadiannya, tingkah lakunya, tingkah pekertinya,
sikapnya, dan reaksi emosionalnya. Karena itulah keluarga
merupakan perantara antara masyarakat luas dan individu. Perlu diketahui
bahwa kepribadian seseorang itu diletakkan pada waktu yang sangat muda dan yang
berpengaruh besar sekali terhadap kepribadian seseorang adalah keluarga,
khususnya seorang ibu.
e.
Fungsi
Religius
Keluarga mempunyai fungsi religius. Artinya, keluarga
berkewajiban memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lainnya
kepada kehidupan beragama. Untuk melaksanakannya orang tua sebagai tokoh inti
dalam keluarga serta anggota keluarga lainnya harus terlebih dahulu menciptakan
iklim atau suasana religius dalam keluarga itu. Usaha-usaha yang dapat
dilakukan untuk menciptakan suasana religius antara lain meliputi tigas aspek,
yaitu :
a.
Aspek fisik, yang berupa menyediaan lingkungan fisik
yang mengandung nilai dan ciri keagamaan seperti fasilitas untuk pelaksanaan
ibadah, dekorasi dan hiasan yang bernafas keagamaan.
b.
Aspek emosional (perasaan), yang dapat menggugah rasa
keagamaan.
c.
Aspek sosial berupa hubungan sosial antar anggota
keluarga sendiri, dan antara keluarga dengan pihak luar keluarga (misalnya
dengan mesjid) yang dilandasi kehidupan kegamaan.
B. DEFINISI SINGLE PARENT
Di Zaman sekarang Single Parent merupakan fenomena yang sering sekali
terjadi di beberapa kota terutama di kota-kota besar, yang menghasilkan
pandangan baru dalam sebuah struktur
sebuah keluarga.
Menurut Gunawan (
http://sosbud.kompasiana.com/2011/11/11/single-parent-struktur-keluarga-dan-kompleksitas-peran-411600.html
)single parent adalah orang yang melakukan tugas sebagai
orang tua (ayah atau ibu) seorang diri, karena kehilangan atau terpisah
dengan pasangannya.
Keluarga orang tua tunggal dapat didefinisikan sebagai keluarga dengan usia
anak dibawah 18 tahun,hanya memiliki satu orang tua,baik belum menikah,maupun
bercerai atau janda.
Jadi Single parent adalah keluarga yang hanya ada satu orang tua tunggal, hanya
ayah atau ibu saja. Keluarga yang terbentuk biasa terjadi pada kelurga sah
secara hukum maupun keluarga yang belum sah secara hukum, baik hukum agama
maupun hukum pemerintah.Pada kelurga dengan orang tua tunggal seringkali
memiliki masalah khusus,hal ini disebabkan karena orang tua yang membesarkan
anak sendirian tanpa adanya pasangan.
Pilihan untuk menjadi single parent adalah
pilihan yang sangat berat,walaupun demikian mereka lebih ikhlas menjadi single
parent dari pada harus melakukan hal-hal yang tidak wajar,Untuk itu sebagai
single parent harus siap menerima berbagai reaksi dari lingkungan sekitar baik
lingkungan keluarga,maupun masyarakat.Saat menjalani kehidupan sebagai single
parent dibutuhkan kekuatan hati dan daya juang yang tinggi dalam mendidik
anaknya tanpa ada pasangan yang mendampingi.
C.
PENYEBAB TERJADINYA SINGLE PARENT
Sering kali kematian pasangan merupakan penyebab utama dari
orang tua tunggal.Orang tua tunggal merupakan hasil dari perpisahan atau
perceraian dari pasangan.Status single parent dapat terjadi pada sesorang yang
di akui status pernikahannya oleh pemerintah dan agama ,misalkan pada keluarga yang
sah.serta seseorang yang tidak diakui status pernikahannya oleh pemerintah
misalkan keluarga yang belum sah.
1.
PADA
KELUARGA SAH
a. PERCERAIAN
Orang tua tunggal yang telah melalui perceraian harus
menyesuaikan hidup mereka untuk memperhitungkan kemungkinan penurunan
pendapatan, perubahan dalam perumahan atau lingkungan dan pengurangan waktu
yang tersedia untuk menghabiskan waktu dengan anak-anak. Sebagai
orang tua yang hidup sendiri, biasanya
setelah bercerai tidak terbiasa untuk
memenuhi tuntutan kebutuhan sehari - hari,hal tersebut yang sering
menyebabkan kebingungan bagi kedua orang tua dan anak-anak. Hal serupa juga
terjadi bagi orang tua yang baru bercerai untuk para orang tua penggunaan obat-obatan atau alkohol, yang dapat
menyebabkan kriminalitas, lingkungan yang tidak stabil bagi anak-anak dan
masalah hokum
Dampak perceraian bagi suami istri
Perceraian yang terjadi
akan berdampak pada istri/ suami, anak serta harta kekayaan. Akibat dari adanya
perceraian menurut pasal 41 UU No.1 tahun 1974 adalah sebagai berikut:
1.
Baik Ibu atau bapak tetap berkewajiban
memelihara dan mendidik anak-anaknya, semata-mata berdasarkan kepentingan anak:
bilamana ada perselisihan mengenai penguasaan anak-anak, Pengadilan memberi
keputusan.
2.
Bapak yang bertanggung jawab atas semua
biaya pemeliharaan dan pendidikan yang diperlukan anak itu: bilamana bapak
dalam kenyataan tidak dapat memenuhi kewajiban tersebut, Pengadilan dapat
menentukan bahwa ibu ikut memikul biaya tersebut.
3.
Pengadilan dapat mewajibkan kepada bekas
suami untuk memberikan biaya penghidupan, dan atau menentukan sesuatu kewajiban
bagi bekas isteri.
Dampak perceraian bagi anak secara umum
§
Perasaan kehilangan
arti keluarga
Pada kondisi ini anak-anak merasa diabaikan, kesepian,
merasa ketakutan. Perasaan ketakutan ini akan dapat menjadi kronis yang pada akhirnya
perlu waktu untuk menghilangkan.
§
Kualitas hubungan
dengan orang tua menurun
Secara tidak langsung anak-anak akan merasa terditraksi
(pengalihan) dengan ledakan emosi, pada kondisi ini anak-anak akan sangat mudah
mengalami luka dalam emosi dan hal itu menjadikan anak-anak memilih menutup
diri secara alamiah untuk membatasi hubungan dengan orang tuanya. Biasanya hal
ini terjadi pada masa-masa krisis sebelum dan sesudah perceraian.
……………..
§
Konflik Kepercayaan
Pada kondisi ini, meski anak kecil sekalipun dia akan
mengalami rasa kehilangan kesetiaan dan kepercayaan pada orang tuanya. Disini
anak mengalami kebingungan yang luar biasa, pihak siapa yang harus di dukung..?
ayah atau ibu?. Lalu cerita siapa yang harus lebih benar…? Ayah kah.. atau ibu kah..?
Dan karena bingung maka anak akan tidak mencintai kedua orang tuanya
lagi.
…………….
§
Kecemasan akibat
ketidak pastian
Kondisi ini anak-anak merasa sangat kehilangan kepastian
akan masa depannya, dan hal itu kan menimbulkan kecemasan. Disini bermacam-macam
kecemasan muncul bahkan kecemasan yang salah (anxiety disorder) sekalipun yang
pada akhirnya menjadikan beberapa macam phobia yang diakibatkan oleh perceraian
kedua orang tuanya.
……….
§
Depresi dan sulit
belajar pada anak.
Hal yang perlu di pahami adalah semakin muda usia anak
mengalami perceraian orang tuanya, maka semakin fatal akibat yang dialami anak.
Pada kondisi ini anak-anak mengalami stress yang akibatnya sulit berfikir dan
sulit belajar
Dampak perceraian
pada anak yang memiliki perbedaan usia :
§
Usia 2-4 tahun
Anak akan mengalami kemunduran masa
pertumbuhannya baik secara phisik maupun mental, selain itu anak-anak juga
merasakan kehilangan figur orang tua.
………….
§
Usia 5-8 tahun
Pada anak-anak usia ini, dampak
perceraian yang dialami adalah perkembangan jiwanya mengalami kemunduran.
Merasa bersalah, merasa menjadi penyebab perceraian. Pada kondisi ini anak
cenderung mudah ketakutan yang ciri-cirinya adalah tidak bisa tidur, ngompol,
dank arena kesedihan yang berlarut maka menjadikannya suka berhayal.
§
Usia 9-12 tahun
Hal yang dialami anak usia ini
ketika orang tuanya bercerai adalah ledakan emosinya sangat tinggi dan mudah
marah. Anak-anak usia ini melampiaskan kemarahan kepada orang tuanya yang
dikira sebagai penyebab perceraian itu sendiri. Pertumbuhan rohani akan
terganggu, kecewa, penolakan karena mereka mengira Pembina spiritual mereka
juga akan munafik dan sama dengan orang tua mereka yang mengecewakannya.
………..
§
Usia 13 tahun keatas
Pada usia ini jika kedua orang
tuanya bercerai, maka perasaanya akan terluka, benci akan orang tua mereka yang
bercerai yang pada akhirnya mereka mencari pelarian dengan bergaul erat bersama
teman-teman mereka. Perasaan dilema yang sangat juga dirasakan, dilema memihak
kepada siapa akan sangat mengganggu pertumbuhan hidupnya. Hal paling fatal
adalah pada akhirnya mereka lari dari kenyataan dan menjadi pemberontak,
pecandu obat terlarang dan bahkan seks bebas.
Cara meminimalisasi dampak dari proses perceraian pada
anak :
§
Sampaikan
baik-baik
Anak mengingat
saat-saat orang tua menyampaikan berita perceraian dalam waktu yang sangat
panjang. Karena berita ini membuatnya panik, menguncang rasa aman dirinya.
Idealnya berita ini disampaikan bersama-sama pada anak oleh Anda dan pasangan.
Sampaikan bahwa keputusan itu diambil untuk kebaikan bersama. Jelaskan juga
bahwa pernikahan ini diawali oleh cinta, dan sebenarnya Anda mengharapkan untuk
selalu bersama. Tetapi setelah dijalani hal tersebut tidak terlaksana.
Ungkapkan juga bahwa Anda sebenarnya sedih dan kecewa. Pastikan pula bahwa
perpisahan ini bukan salah anak, Anda dan pasangan tetap akan mencintai mereka
dan selalu menemani mereka sekalipun berpisah.
§
Jangan
saling menjelekkan
Sekalipun
tergolong sulit, sebaiknya Anda tidak mengungkapkan hal-hal buruk tentang
pasangan. Jika Anda butuh bercerita atau ingin curhat tentang pasangan.
Hal yang menjadi masalah pada anak-anak korban perceraian adalah mereka selalu menduga-duga tentang kepastian mendapat perhatian dari orang tua. Karenanya sebaiknya Anda dan pasangan selalu menepati janji dan jadwal yang berhubungan dengan anak.
§
Masa
transisi
Kondisi yang paling menegangkan bagi anak adalah ketika
dia pergi meninggalkan orang tua yang satu ke orang tua yang lain. Hal ini
disebabkan karena anak merasakan ketegangan di antara kedua orang tuanya. Atasi
kondisi ini dengan memberi penguatan positif bahwa Anda dan pasangan mencintai
mereka, dan sangat ingin mereka menikmati suasana yang gembira ketika berada
bersama Anda ataupun pasangan.
§
Tenggang
rasa.
Umumnya orang tua berpikiran bahwa agar semuanya
berjalan lancar, peraturan yang diterapkan ketika anak bersama ibu haruslah
konsisten diterapkan saat ia ada bersama ayah. Sebenarnya tak perlu demikian,
tak perlu membuat perdebatan baru dengan mantan. Anak yang paling kecil
sekalipun bisa menemukan dan memahami bahwa ayah dan ibunya berbeda, demikian pula
aturan ketika dia bersama ayah atau ibunya.
§
Kepentingan
bersama
Jika Anda adalah orang tua yang mendapatkan mandat
perwalian anak, pastikan bahwa mantan pasangan tahu bahwa Anda sangat
menginginkan keterlibatannya dalam kehidupan anak. Hal ini akan membuat mantan
pasangan merasa lebih nyaman.
§
Menikmati
hubungan baru.
Sekalipun
semula tidak terpikirkan, sebaiknya sejak awal dipahami bahwa Anda ataupun
pasangan memiliki kemungkinan menjalin hubungan baru. Hal yang penting untuk
diingat bahwa reaksi dan dampak perceraian terhadap anak sebenarnya dapat
diatasi jika Anda dan pasangan memberi dukungan yang positif pada anak sejak
awal. Tetapi jika perceraian Anda sudah terlanjur mengarah ke situasi yang
negatif, tidak pernah ada kata terlambat untuk memperbaikinya, karena anak-anak
Anda membutuhkannya, berapa pun usia mereka.
b. ORANG TUA MENINGGAL
Takdir hidup dan mati manusia ada di tangan Tuhan. Sebagai Manusia hanya bisa berdoa dan berusaha.Sebab-Sebab
terjadinya single parent karena kematian ada berbagai macam, antara lain karena kecelakaan, bunuh diri, pembunuhan, musibah bencana alam,
kecelakaan kerja, keracunan, penyakit ,faktor usia.
Seseorang
yang menjadi single parent karena kematian juga mengalami masalah yang
berat,kematian pasangan yang mendadak membuat ia tidak siap menerima
kenyataan,namun jika mereka mendapatkan pelayanan konseling yang tepat
kemungkinan single parent dapat melalui masa-masa gelapnya sehingga ia tidak
berlarut-larut dalam berduka.
Dampak buruk yang di
alami anak jika mereka tidak diberikan fakta yang sebenarnya dan bila orang tua
salah menjelaskan tentang kematian.
Pertama, seorang anak
akan marah kerena merasa dibohongi orang tuanya. Anak mungkin tidak akan sampai
pada pemikiran bahwa orang tua tidak ingin melihat mereka sedih. Yang mereka
ingat adalah bahwa orang tua telah berbohong kepada mereka.
Kedua, si anak
memperoleh konsep yang salah dalam jangka waktu yang lama. Orang tua hendaknya
berhati-hati menggunakan kata-kata seperti ”tidur”, atau ”pergi”. Menggunakan
istilah-istilah demikian tanpa penjelasan bisa membingungkan seorang anak
kecil. Yesus memang pernah menggunakan kata tidur untuk menggambarkan kematian
dan hal itu tepat. Namun ingatlah, ia tidak sedang berbicara kepada anak-anak.
Lagipula dengan mengatakan bahwa orang yang meninggal itu hanya tidur saja bisa
membuat seorang anak kecil takut kalau-kalau ia pergi tidur pada malam hari, ia
tidak akan bangun lagi.
Jika hanya diberi tahu bahwa orang tersayang yang meninggal
sudah ”pergi” atau pergi jauh, maka anak kecil itu bisa merasa dirinya ditolak,
tidak berharga karena ditinggalkan. Ada juga yang akan menanti dengan sabar
sampai dia kembali namun bila ternyata dia tidak kembali si anak akan merasa
diabaikan dan berpikir yang negatif terhadap orang tersebut.
Ada beberapa hal
yang perlu dihindari orang tua dalam menjelaskan tentang kematian:
1.
Jika Anda sendiri tidak
begitu yakin tentang seseorang akan ke surga atau tidak, Anda pun seharusnya
tidak mengatakan pada anak bahwa mereka yang meninggal sudah ada di surga dan
bahagia untuk selamanya.
2.
Tidak bijaksana mengatakan
bahwa orang yang dikasihi meninggal dengan alasan “karena Tuhan menyayangi
orang baik dan menginginkan mereka di surga”. Jika kebaikan diganjar dengan
kematian, anak mungkin menghindari perbuatan baik atau berasumsi bahwa mereka
yang hidupnya lama itu jahat.
Orang tua perlu mencoba lebih memahami cara berpikir anak
yang memandang dunia dengan secara sederhana dan apa adanya. Mereka belum dapat
mengerti akan sesuatu yang abu-abu dan mereka juga bisa salah menafsirkan suatu
perumpamaan. Orang tua harus menyesuaikan penjelasan yang diberikan dengan
kemampuan berpikir anak.
Beberapa cara penjelasan kematian orang tua pada anak, menurut penelitian
yang dilakukan Slaughter (http://www.mylifespring.com/artikel/bagaimana_menjelaskan_kematian_pada_anak.php)
antara
lain :
1.
Irreversibility/finality, pemahaman bahwa yang sudah mati tidak dapat hidup kembali.
2.
Universality/applicability, pemahaman bahwa semua makhluk hidup (dan hanya makhluk hidup) dapat
mati.
3.
Personal mortality, pemahaman bahwa kematian juga dapat/ akan terjadi pada diri sendiri.
4.
Inevitability, pemahaman bahwa semua makhluk hidup suatu saat pasti akan mati.
5.
Cessation/non-functionality, pemahaman bahwa setelah mati fungsi tubuh dan mental
berhenti. Ketika makhluk hidup meninggal, maka ia tidak lagi dapat
bergerak. Ia tidak dapat berpindah tempat ataupun tiba-tiba muncul di tempat
lain. Selain itu ia juga tidak dapat lagi berpikir dan merasa, dan tidak lagi
membutuhkan makanan atau minuman.
6.
Causality, pemahaman bahwa kematian disebabkan oleh fungsi tubuh yang berhenti
bekerja. Penyebab kematian bisa bermacam-macam, seperti sakit, kecelakaan,
usia tua, ataupun disengaja (misalnya pembunuhan atau bunuh diri). Namun pada
dasarnya mati berarti bahwa tubuh, termasuk organ-organ di dalamnya tidak
mampu lagi berfungsi.
7.
Unpredictability, pemahaman bahwa waktu kematian tidak dapat diprediksi/ diketahui lebih
awal, karena itu tidak ada siapapun yang dapat mengetahui kapan seseorang
akan mati.
|
c
c.
. ORANG
TUA MASUK PENJARA/BUIH
Disebabkan
karena melakukan tindak kriminal/kejahatan,seperti mencuri,korupsi,merampok,membunuh
dll,sehingga menyebabkan seseorang masuk penjara dan mengakibatkan tidak bisa
bertemu dengan keluarganya dalam jangka waktu tertentu.
d. ORANG TUA KERJA/STUDI DILUAR DAERAH BAHKAN
DILUAR NEGERI
Demi masa depan
dan kebutuhan anaknya terpenuhi,menyebabkan salah satu orang tua rela
meninggalkan keluarga nya untuk
bekerja/studi diluar daerah bahkan diluar negeri.contohnya TKI yang
bekerja di malaysia.Single parent yang terpisah dengan pasanganny karena
bekerja/studi di luar negeri memiliki beberapa masalah antara lain seperti :
merasa kesepian ,tidak terpenuhinya kebutuhan seks,serta mereka merasa lebih
berat saat membesarkan anak-anaknya sendiri.
2. PADA KELUARGA TIDAK SAH
Single parent pada keluarga tidak sah terjadi karena kasus
tertentu antara lain akibat hamil diluar nikah,pemerkosaan dll.
a. HAMIL DI LUAR NIKAH
Penyebab terjadinya hamil diluar nikah :
1.
Kurangnya kasih sayang dari orang tua
Masa remaja merupakan masa yang sangat
membutuhkan ekstra kasih sayang dan perhatian dari orang tua bahkan orang lain.
Sehingga ketika Orang tua kurang perhatian karena berbagai macam alasan salah
satunnya adalah disibukkan dengan pekerjaan,Maka hal ini lah yang dapat
menyebabkan seorang anak mencari kasih sayang di luar rumah terhadap lawan
jenis mereka dan menjalin hubungan dengan lawan jenisnya. Akibatnya mereka akan
meminta kasih sayang yang besar dari pasangannya itu dan akan memberikan apapun
yang pasangannya minta.
2.
Kurangnya
pengawasan dari orang tua
Ketidak
pedulian orang tua terhadap setiap aktivitas anaknya karena kesibukan dengan
urusan pekerjaannya masing-masing mengakibatkan anaknya bebas melakukan apapun
yang dia inginkan karena tidak ada peraturan, bimbingan bahkan perhatian yang
diberikan orang tua kepada anaknya. Akan tetapi bukan hanya itu, pengawasan
yang terlalu berlebihan juga tidak baik buat perkembangan anak karena akan
merasa terkekang sehingga ccenderung untuk memberontak dan mengabaikan
peraturan-peraturan yang di berikan orang tuanya.
3.
Pergaulan dengan teman yang tidak sebaya
Kelompok teman
sebaya menyediakan suatu lingkungan, yaitu dunia tempat remaja dapat melakukan
sosialisasi dengan nilai yang berlaku. Bukan lagi nilai yang ditetapkan oleh
orang dewasa melainkahn oleh teman seusiannya. Dan tempat dalam rangka remaja
menemukan jati dirinnya.
Teman tidak
sebaya merupakan teman yang tidak seumuran baik lebih muda tua dari remaja itu. Jika anak bergaul dengan
teman yang tidak sebaya secara tidak langsung pola pikirnya mengikuti mengikuti
mereka. Dari pola pikir merambah ke pola tingkah laku yang cenderung berlaku
kasar. Misalnya saja ada remaja yang bergaul dengan orang yang lebih muda,
mesti ia akan berpikir sebagai yang paling benar, pintar dan berkuasa. Ini yang
menjadikan temannya patuh dengan apa yang dia suruh karena ada perasaan takut
atau tidak enak.
Orang-orang
banyak yang mengatakan bergaul dengan orang yang lebih dewasa akan dapat
menambah pengalaman hidup. Pernyataan itu memang tidak salah kalau oraang yang
diajak berteman itu orang yang baik-baik dalam artian punya pikiran, perilaku,
dan hati yang baik. Akan tetapi remaja yang bergaul dengan orang yang lebih tua
ini malah yang lebih berbahaya apabila orang tersebut tidak benar atau urakan,
pikiran orang dewasa yang mempunyai gairah seks lebih besar bisa saja melampiaskan
pada remaja yang masih lugu tanpa bisa menolak. Walaupun bisa
menolak pun tetapi suatu saat pasti akan luluh juga.
4.
Peran dari perkembangan IPTEK yang berdampak
negatif
Zaman sekarang IPTEK sudah maju, dengan majunnya teknologi
dibarengi dengan pemanfaatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Salah
satunnya adalah penggunaan jejaring sosial facebook. Dari jejaring sosial
tersebut yang seharusnya dibuat ajang interaksi atau menambah teman, tetapi
disalah gunakan untuk kasus penipuan atau penculikan remaja. Awalnya yaitu
dengan berkenalan kemudian mengajak ketemuan dan bertemunnya itu tak jarang
berakhir dengan pemerkosaan bahkan pembunuhan.Bukan hanya facebook, internet,
televisi, VCD, majalah, dan lain sebagainya yang berbau IPTEK juga disalah
gunakaan sebagai media yang tidak layak dipertontonkan, misalnya saja
pornoografi dan pornoaksi yang secara gamblang dipertontonkan lewat media. Ini
yang menyebabkan remaja penasaran dan ingin mempraktekkannya, tanpa berpikir
panjang terlebih dahulu.
5.
Tidak tersedianya media untuk penyaluran hobi dan
bakat
Bakat-bakat yang dimiliki seorang remaja
akan tersimpan dan tidak dapat disalurkan karena tidak adanya media penyalur
bakat dan hobinya. Ini yang menyebabkan mereka mencari kegiatan-kegiatan yang
kurang jelas, misalnya nongkrong-nongkrong, pacaran, dan lain sebagainya.
6.
Dasar-dasar agama yang kurang
Penanaman
agama yang kurang dari kecil ini menyebabkan iman seorang remaja mudah sekali
tergoyahkan, karena yang dari kecil sudah benar-benar dididik pelajaran agama
pun bisa pula goyah. Mereka meyepelekan aturan-aturan agama karena pengaruh
budaya asing yang telah mempengaruhi pola pikir mereka. Misalnya saja budaya
POP dari barat ini lebih menarik mereka tiru dari pada budaya timur yang
santun.
7.
Asosiasi dengan pasangan yang menyimpang
Asosiasi di
sini maksudnya hubungan, sehingga maksud
point ini adalah hubungan yang menyimpang oleh pasangan yang belum resmi
menjalin ikatan pernikahan. Ini berawal dari yang namanya pacaran biasa,
kemudian dalam proses ini banyak sekali terjadi yang namanya penyimpangan dan
menurut islam bisa disebut zina walaupun bukan zina yang sebenarnya. Karena
dengan mata, ucapan, dan hati pun bisa dikatakan zina dalam islam.
Dampak Hamil
di Luar Nikah :
Beberapa remaja yang hamil di luar nikah terpaksa
diungsikan jauh dari keluarga untuk menutupi rasa malu keluarga. Meskipun
tindakan tersebut tidak menyelesaikan masalah, namun cara ini dipandang lebih
bijaksana dan memadai dibandingkan membiarkannya menjadi cemoohan tetangga dan
lingkungan.
Kehamilan di luar nikah membuktikan bahwa seorang
remaja tidak dapat mengambil keputusan yang baik dalam pergaulannya. Salah satu
dampak negatif dari remaja yang hamil di luar nikah adalah putus sekolah.
Umumnya, remaja tersebut tidak memperoleh penerimaan sosial dari lembaga
pendidikannya, sehingga harus dikeluarkan dari sekolah. Selain itu, masyarakat
akan mencemooh, mengisolasi atau mengusir terhadap remaja yang hamil di luar
nikah.
Banyak
sekali remaja yang hamil di luar nikah mengalami depresi. Depresi pada remaja
putri yang hamil di luar nikah dapat terjadi karena rasa malu, tidak diterima
dalam lingkungan masyarakat sekitar, dikucilkan dan akhirnya merasa putus asa
serta menganggap bahwa dirinya tidak pantas untuk hidup.
Remaja
tidak mau berbicara dengan orang-orang, tidak berani berjumpa dengan
orangorang, berpikir yang negatif tentang diri sendiri dan tentang orang lain,
sehingga hidup terasa sangat berat dan melihat masalah lebih besar dari
dirinya. Remaja menjadi pesimis kehilangan rasa percaya diri, semangat hidup,
kreativitas, dan antusiasme serta optimisme.
Dampak
kesehatannnya sendiri adalah penyakit menular seperti HIV, AIDS, Penyakit
sipilis (penyakit kelamin). Dikarenakan karena sering berganti-ganti pasangan
dalam melakukan hubungan seks.
Rasa berdosa terhadap Tuhan dan menggap
kalau dirinya sudah terhina tidak pantas menghadap kepada Tuhan yang Maha Esa,
ini juga akan selalu bergejolak dalam diri remaja itu. Jadi di sini dari satu
masalah semua mendapatkan dampaknya baik itu pelaku, korban, keluarga,
masyarakat, negara, dan agama.
Solusi Masalah Hamil di luar Nikah
Menghadapi masalah ini tidak boleh hanya dengan cara
saling menyalahkan, diperlukan sikap yang bijaksana dari orang tua untuk
menyikapi, berikut ini ssikap yang bisa diambil orang tua jika memang anaknya
mengalami hal seperti itu adalah:
1. Jangan emosi berlebihan
2. Berikan motivasi dan dukungan
3. Jangan pernah menyalahkannya secara berlebihan(jangan
timpakkan kesalahannya hanya pada dia)
4. Bimbinglah untuk mohon pengampunan
5. Jangan pernah mengucilkannya
Adapun
solusi agar tidak terjadi hamil di luar nikah antara lain :
1. Perlunnya kasih sayang dan perhatian dari orang tua
dalam hal apapun
2. Adannya pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang
3. Membiarkan anak bergaul dengan teman sebaya yang hanya
beda umur 2 atau 3 tahun, baik lebih tua darinnya
4. Pengawasan yang perlu dan intensif terhadap media
komunikasi seperti televisi, internet, radio, dan handphone
5. Perlunnya bimbingan kepribadian sekolah, karena siswa
lebih banyak menghabiskan waktunnya di lingkungan sekolah.
6. Perlunnya pembelajaran agama, yang dilakukan sejak dini
7. Ajarkan pendidikan sex berdasarkan nilai-nilai agama
8. Sebagai orang tua harus jadi tempat “curhat” yang
nyaman untuk si anak
b.
PEMERKOSAAN
Faktor
utama penyebab terjadinya pemerkosaan adalah :
·
adanya dorongan seksual yang tidak dikendalikan
dengan baik.
·
budaya patriarki yang beranggapan bahwa cowok
berkuasa, sehingga cewek dianggap sebagai kaum yang lemah.
·
pengaruh tontonan dan bacaan yang mendorong
orang untuk berperilaku seksual, serta pengaruh obat-obatan terlarang.
Berikut
ini beberapa modus pemerkosaan yang sering
dilakukan kepada korbannya antara lain :
·
memberi
obat bius agar korban tidak sadarkan diri
·
Memberi ancaman pada korban agar tidak berbahaya
·
Melakukan penganiayaan agar tidak sadarkan diri
atau tidak berdaya
·
Menghipnotis korban agar melakukan apa yang
diinginkn si pemerkosaan
·
Memberi obat perangsang agar korban jadi
bernafsu
·
Dijadikan wanita penghibur atau pelacur bayaran
·
Dicekoki minuma keras agar mabuk setengah sadar
·
Diculik lalu di gagahi di tempat yang
tersembunyi
·
Ditipu akan di berikan sesuatu atau di janjikan
sesuatu,dll
Dampak pemerkosan bagi
korban,antara lain :
Ø
Menjadi stress hingga mengalami gangguan jiwa
Ø
Cidera atau luka-luka akibat penganiayaan
Ø
Kehilangan keprawanan atau kesucian
Ø
Menjadi trauma kepada laki-laki dan hubungan
seksual
Ø
Bisa menjadi seorang lesbian atau homo yang
meyukai sesama jenis
Ø
Masa depan suram karena di kenal sebagai korban
pemerkosaan
Ø
Hamil di luar nikah yang sangat tidak di
inginkan
Ø
Anak hasil pemerkosaan bisa di benci orang
tua,kerabat,tetangga,dll
Cara mencegah dan
mengurangi terjadinya pemerkosaan :
§
Tidak berdandan dan berpakaian yang mengundang
nafsu orang lain
§
Tidak pergi di malam hari
§
Langsung pulang kerumah setelah kuliah atau
kegiatan lain
§
Hindari melewati jalan sepi dan rawan kejahatan
§
Sebaiknya tinggal di tempat yang lingkungan nya
aman dan tentram
§
Hindari jika di ajak ketempat sepi oleh
laki-laki maupun wanita
§
Sebaiknya memakai pakaian yang menutup aurat
sehingga tidak mengundang nafsu orang lain
§
Jangan mudah percaya kepada orang yang baru
dikenl
§
Belajar bela diri untuk menjaga diri
§
Tidak tebar pesona sembarangan ke orang lain
§
Melawan ketika terjadi pelecehan dan minta
bantuan orang lain serta lapor kepolisi
§
Tidak makan dan minum sembarangan untuk
menghindari pembiusan
§
Waspadai orang dekat yang memberikan perhatian
atau kebaikan lebih
D. DAMPAK DARI SINGLE PARENT
1.
Dampak bagi
Orang Tua (ayah atau ibu)
a. Dampak
negatif
Pada perempuan yang sebagai janda atau yang tidak dinikahi, di masyarakat
terkadang mendapatkan cemooh dan ejekan.bukan hanya itu masalah lain yang
sering timbul untuk yang berstatus single parent diantaranya :
1.
Beban
ekonomi
Tantangan
keuangan,Sebuah orang tua tunggal sering menghadapi tantangan keuangan.Kematian
pasangan dapat meninggalkan pasangan yang masih hidup dengan tagihan tak
terduga,dan pendapatan bekurang, di tambah
tanggung jawab membesarkan anak-anaknya sendirian.
2.
Fungsi
seksual dan reproduksi
Berkaitan
dengan pemenuhan kebutuhan seksual suami istri. keluarga ialah lembaga pokok
yang secara sah memberikan uang bagi pengaturan dan pengorganisasian kepuasan
seksual. Namun, ada pula masyarakat yang memberikan toleransi yang berbeda-beda
terhadap lembaga yang mengambil alih fungsi pengaturan seksual ini, misalnya
tempat-tempat hiburan dan panti pijat. Kenyataan ini pada dasarnya merupakan
suatu kendala dan sekaligus suatu hal yang sangat rumit untuk dipikirkan.
kelangsungan sebuah keluarga, banyak ditentukan oleh keberhasilan dalam
menjalani hubungan biologis. Apabila salah satu pasangan kemudian tidak
berhasil menjalankan fungsi biologisnya, dimungkinkan akan terjadinya gangguan
dalam keluarga yang biasanya berujung pada perceraian
3.
Hubungan dalam interaksi sosial,
Sosialisasi bagi manusia berlangsung terus selama
dia hidup, yaitu sejak ia dilahirkan sampai ia meninggal dunia. proses dan
bentuk sosialisasi oleh setiap manusia
sangatlah berbeda dan tergantung pada masa seseorang itu berada.contohnya
pada Proses sosialisasi atau hubungan interaksi sosial yang dialami orang
dewasa pada saat mereka mendapatkan peran yang baru. bentuk peran itu menuntut
seseorang melakukan pembelajaran. semua peran baru ini menuntut orang dewasa
memulainya lagi dari nol sebab ia belajar bersosialisasi kembali.
b. Dampak positif :
·
Ibu berperan penuh dalam pengambilan keputusan dan tegar.
·
Nilai yang diajarkan ole ibu atau ayah diteriama penuh karena
tidak
terjadi pertentangan.
2.
Dampak bagi
Anak – Anak
a) Dampak Negatif
1.
Perubahan Perilaku
Anak.
Bagi seorang anak yang tidak siap
ditinggalkan orang tuanya bisa menjadi mengakibatkan perubahan tingkah laku.
Menjadi pemarah, barkatakasar, suka melamun, agresif, suka memukul, menendang,
menyakiti temanya. Anakjuga tidak berkesempatan untuk belajar perilaku yang
baik sebagaimana perilakukeluagra yang harmonis. Dampak yang paling berbahaya
bila anak mencari pelarian diluar rumah, seperti menjadi anak jalanan,
terpengaruh penggunaan narkoba untukmelenyapkan segala kegelisahan dalam
hatinya, terutama anak yang kurang kasih sayang, kurang perhatian orang tua.
2.
Anak akan Merasa Terkucil.
Terlebih
lagi pada anak dari keluarga single parent di masyarakat terkadang
mendapatkan cemooh dan ejekan.
3.
Psikologi Anak Terganggu.
Anak
sering mendapat ejekan dari teman sepermainan sehingga anak menjadi murung,
sedih. Hal ini dapat mengakibatkan anak menjadi kurang percaya diri dan kurang
kreatif.
b)
Dampak Positif
a.
Anak terhindar dari komunikasi yang
kontradiktif dari orang tua,
tidak akan terjadi komunikasi yang berlawanan dari orang tua,
misalnya ibunya mengijinkan
tetapiayahnya melarangnya, Nilai
yang diajarkan ole ibu atau ayah
diteriama penuh karena tidak terjadi pertentangan.
b.
Anak lebih mandiri dan berkepribadian kuat, karena terbiasa tidak selalu
hal didampingi, terbiasa menyelesaikan
berbagai masalah kehidupan.
Dampak Single Parent bagi Perkembangan Anak
1.
Tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik sehingga anak kurang dapat berinteraksi dengan lingkungan, menjadi minder dan menarik diri.
2.
Pada anak single parent dengan ekonomi
rendah, biasanya nutrisi tidak seimbang sehingga menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan terganggu.
3.
Single parent kurang dapat menanamkan adat istiadat dan murung dalam
keluarga,sehingga anak kurang dapat bersopan santun dan tidak meneruskan budaya
keluarga,serta mengakibatkan kenakalan karena adanya ketidak selarasan dalam keluarga.
4.
Dibidang pendidikan, single parent sibuk untuk mencari nafkah sehingga
pendidikan anak kurang sempurna dan tidak
optimal.
5.
Dasar pendidikan agama pada anak single parent biasanya kurang sehingga
anak jauh dari nilai agama.
6.
Single parent kurang bisa melindungi
anaknya dari gangguan orang lain, dan bila Dalam jangka waktu lama, maka akan menimbulkan kecemasan pada anak atau Gangguan psikologis yang sangat berpengaruh pada
perkembangan anak.
E.
Hal-hal yang perlu dilakukan oleh single parent mengenai
status single parentnya dan upaya single parent dalam mendidik anaknya
a.
Mengenai status single parentnya
I.
Keterbukaan.
Menyandang status single parent (janda/duda) sebenarnya bukanlah suatu hal
yang harus ditutup-tutupi. Ketika masyarakat menilai status itu dengan
prasangka negatif,
sebagian orang justru bisa menunjukan bahwa menjadi single parent bukan sesuatu
yang negatif/ buruk.
II.
Mengisi
Waktu.
Sebagai manusia biasa, kehilangan pasangan hidup bisa menimbulkan rasa kesepian, rasa kesendirian yang mendalam biasanya muncul ketika dia
sedang dilanda masalah.
III.
Membuka Diri Untuk Masa Depan.
Berbagi cerita dengan orang-orang yang bernasib sama adalah salah satu terapi yang bisa dilakukan untuk mengurangi tekanan
psikologis.Kegiatan ini juga dilakukan oleh mereka yang tidak siap menjalani
statusnya sebagai single parent
(janda/duda). Melalui komunitas berbagi ini mereka dapat membuka diri untuk pergaulan meski tetap masih memilih-milih teman.
Adapun
hal-hal yang harus diperhatikan oleh single parent berkaitan dengan
anaknya,antara lain :
·
Selain berharap ayah dan ibunya berumur panjang,
anak-anak mengharapkan kedua orang tuanya itu senantiasa hadir ditengah-tengah
mereka.
·
Terjadi kesepahaman antara suami istri dalam
berbagai hal yang berhubungan dengan kehidupan pribadi dapat berpengaruh pada
diri anak.
·
Terdapatnya sistem dan aturan yang sama dalam
membina rumah tangga dan mendidik anak bukan berarti meniadakan sistem dan
aturn yang lain.
·
Tersedianya berbagai perlengkapan rumah tangga
tentunya untuk kehidupan yang wajar dan tidak bermegah-megahan.
·
Adanya rasa kasih sayang yang bersumber dari
keyakinan dan keimanan, inilah yang akan mempersatukan suami dan istri dengan
anggota keluarga yang lain.
b.
Upaya yang dilakukan single parent dalam mendidik anaknya
Single
Parent (bisa ayah / ibu) pasti mempunyai cara dalam mendidik anaknya agar kelak
menjadi anak yang berguna,upaya yang bisa dilakukan antara lain :
NO
|
Cara menjadi ayah
tunggal yang baik antara lain :
|
Cara menjadi ibu
tunggal yang baik antara lain :
|
1.
|
yakinkan anak-anak anda bahwa anda memiliki kekuatan untuk menjadi ayah
tunggal yang baik
|
Pandai membagi Waktu
Seorang ibu tunggal harus
pandai-pandai membagi waktu dengan
baik ,antara pekerjaan dan mengasuh anaknya,agar sesuai dengan kehidupan yang
di inginkan.
|
2.
|
Menciptakan
lingkungan/suasana rumah yang aman dan nyaman bagi anak-anak.
|
Ciptakan komunikasi yang baik
ajak anak
berkomunikasi secara rutin dan sesering mungkin. Libatkan mereka dalam
beberapa tanggung jawab di rumah sehingga mereka mengetahui pentingnya diri
mereka di mata anda.
|
3.
|
Ciptakan rutinitas / kegiatan yang memberikan anak rasa aman dan
nyaman dan konsisten terutama
di rumah,contoh
ketika masuk rumah, waktu makan dan tidur dll.
|
Emosi harus terkontrol
Jangan membawa
emosi yag berlebihan kepada anak karena dengan emosi kemungkinan anak semakin
susah untuk diatur.Lebih baik berikanlah pandangan anda mengenai hal yang
baik dan hal yang buruk, sehingga anak-anak merasa lebih nyaman dan mau
mengikuti saran dari ibu tunggal.
|
4.
|
Membuat dan menetapkan aturan secara konsisten agar
memperkuat perilaku
positif pada anak-anak Anda.
|
Jangan mengeluh di depan
anak-anak ,bahwa anda seorang ibu tunggal.
anda harus yakinkan
kepada anak-anak bahwa anda bisa menjadi ibu tunggal yang baik untuk mereka.
|
5.
|
Menetapkan
aturan pribadi anda sebagai single parent,Tentukan seberapa sering anda akan pergi keluar rumah sehingga
anak-anak lebh terkontrol atau terpantau.
|
Mengambil waktu off unuk
bercengkraman atau bermain dan berekreasi dengan anak-anak
|
6.
|
Luangkan waktu diri anda untuk istirahat bila hal itu memungkinkan .Hal ini memungkinkan anda lebih
segar dan sabar dalam mengurus kebutuhan anda dan menangani kebutuhan anak-anak anda.
|
Jangan malu untuk mendapatkan
bantuan
Sebagai orang tua tunggal
terutama ibu tunggal tidak perlu
takut untuk meminta bantuan dalam mengawasi
anak-ankanya, bisa dari keluarga,pengasuh atau pun teman terdekat.Sehingga
anak-anak tetap terpantau perkembangannya.
|
7.
|
Menerima
atau mencari bantuan dari
keluarga dan teman-teman untuk mendidik anaknya
|
Fokus pada anak-anaknya/mencurah kan kasih
sayang anda sepenuhnya kepada anak
Jika
anak-anak adalah pusat kehidupan anda dengan sendirinya anak-anak tersebut
akan mengetahui dan merespon apapun yang terjadi pada diri orangtuanya.
|
8.
|
Luangkan
waktu yang berkualitas dengan anak-anak anda untuk melakukan kegiatan dan bermain dengan mereka.
|
Libatkan
anak-anak dalam mencerminkan peran orang tua yang hilang.
Dalam hal
ini bukan berarti harus menemukan pengganti dari seorang ibu atau ayah, tapi
bisa dengan membuat anak dekat dengan paman, bibi atau kakek dan nenek untuk
mengisi kekosongan salah satu peran orangtua.
|
c.
Upaya Mengurangi
terjadinya Single Parent
1.
Mencegah
terjadinya kehamilan di luar nikah.
2.
Mencegah perceraian
dengan mempersiapkan perkawinan dengan baik dalam segi psikologis , keuangan, spiritual.
3.
Menjaga
komunikasi dengan berbagai sarana teknologi informasi.
4.
Menciptakan
kebersamaan antar anggota keluarga.
5.
Peningkatan
spiritual dalam keluarga.
F.
Waktu
yang tepat saat mengenalkan pasangan baru kepada anak
Tidak
ada yang pernah tahu, karena tidak ada waktu yang benar-benar tepat, namun
setidaknya harus yakin dahulu bahwa
hubungan anda dengan sang kekasih sudah betul-betul memasuki tahap yang stabil
dan yakin bahwa hubungan ini memiliki masa depan yang jelas, barulah si pacar
dikenalkan kepada sang anak, tentunya tanpa berharap bahwa si pacar akan
seketika berubah menjadi pahlawan kesiangan bagi sang anak,karena menjadi
single parents berarti anda datang dengan satu paket lengkap bersama anak-anak
anda dari perkawinan sebelumnya.
Memperkenalkan pasangan kepada sang anak saat hubungan
sudah serius adalah sangat penting, Karena jika anda terlalu cepat
memperkenalkan anak dengan pasangan, kemudian dengan berjalannya waktu ketika sudah
menjalin hubungan yang harmonis, dan tiba-tiba saja anda putus dengan sang pacar,
maka tanpa anda sadari sebetulnya anak anda juga kehilangan sosok sang pacar
dan ini tentu akan memberi dampak yang tidak baik baginya.Tentunya semua kunci keberhasilan ada ditangan single
parent, karena jika dia berhasil membina hubungan yang baik dengan kekasihnya,serta
menjadi penengah bagi si pacar dan anaknya, dan menyadari bahwa semuanya
memiliki proses masing-masing yang tidak dapat dipaksakan namun perlu dan harus
terbina dalam waktu yang tidak singkat,
maka semua yang terlibat dalam hubungan
ini akan merasakan manfaat dari hubungan yang indah ini suatu hari kelak.
Dalam memperkenalkan pacar kepada anak seorang ayah
tunggal memakan waktu yang lama,begitu juga seorang ibu tunggal dalam
memperkenalkan pacarnya kepda anaknya.Ada beberapa tips yang dilakukan oleh
ayah dan ibu tunggal tersebut seperti waktu pengenalan dan mencoba utuk
memahami perspektif anak-anak,selain itu ada beberapa tips lain yang berlaku
khusus ayah tunggal seperti menempatkan penekanan pada fakta bahwa pacar
bukanlah pengganti ibu mereka dan
seorang ayah tunggal mendorong pacar untuk bertemu dengan anak-anaknya sesuai
wktu yang telah diatur oleh anak-anaknya.
G. Ciri
keluarga single parent yang berhasil
·
Menerima tantangan yang ada dan berusaha melakukan
dengan sebaik-baiknya
·
Pengasuhan anak merupakan prioritas utama
·
Disiplin diterapkan secara konsisten dan demokratis,
orang tua tidak kaku dan tidak longgar
·
Menekankan pentingnya komunikasi terbuka dan
pengungkapan perasaan
·
Mengakui kebutuhan untuk melindungi anak-anaknya
·
Membangun dan memelihara tradisi dan ritual dalam
keluarga
·
Percaya diri selaku orang tua dan independent
·
Berwawasan luas dan beretika positif
·
Mampu mengelola waktu dan kegiatan keluarga
6 karakter
dalam keluarga single parent yang prima
·
Adanya kualitas waktu yang dihabiskan bersama dalam
anggota keluarga.
·
Memberikan perhatian lebih, termasuk dalam hal-hal
kecil, seperti meninggalkan pesan yang melukiskan perhatian dari orang tua
·
Keluarga yang prima adalah keluarga yang saling
komitmen satu sama lainnya
·
Menghormati satu sama lain, contohnya : dengan
mengucapkan atau mengekspresikan rasa sayang kepada anak-anak, mengucapkan
terima kasih pada saat anak-anak selesai melakukan tugas yang diberikan
·
Kemampuan berkomunikasi penting dalam membangun
keluarga yang prima
·
Kondisi krisis dan stress dianggap sebagai tahapan
kesempatan untuk terus berkembang
Pentingnya
konseling agar dapat :
·
Menyesuaikan diri terhadap lingkungan
·
Penerimaan ibu dan anak dalam lingkaran keluarga
·
Masuk dalam lingkungan keluarga/masyarakat secara
wajar
·
Upaya menyatukan kembali keluarga, bagi keluarga
mereka yang ditelantarkan suami/ayah
BAB 111
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Single parent adalah keluarga yang
mana hanya ada satu orang tua tunggal, hanya ayah atau ibu saja. Keluarga yang
terbentuk biasa terjadi pada kelurga sah secara hukum maupun keluarga yang
belum sah secara hukum, baik hukum agama maupun hukum pemerintah.Konsep
keluarga bukan lagi kaku secara teori konvensional bahwa kelurga terdiri dari
ayah , ibu, dan anak-anak kandung.
Anak-anak yang orang tuanya bercerai atau meninggal dunia sering kali
mengalami problem atau masalah prilaku
diri dan prilaku sosial. Misalnya, gampang tersinggung dan marah-marah, murung
ataupun lebih memilih bermain sendiri .
Salah satu hal yang harus dilakukan orang tua untuk membantu anak menghadapi kondisi semacam itu adalah mengajarkan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Jika orang tua bercerai, maka yakinkan anak bahwa keadaan tersebut bukan kesalahannya, melainkan ketidak cocokan ayah dan ibu. Bangkitkan lagi rasa percaya diri
Salah satu hal yang harus dilakukan orang tua untuk membantu anak menghadapi kondisi semacam itu adalah mengajarkan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru. Jika orang tua bercerai, maka yakinkan anak bahwa keadaan tersebut bukan kesalahannya, melainkan ketidak cocokan ayah dan ibu. Bangkitkan lagi rasa percaya diri
B. SARAN
a.
Bagi mahasiswa
Diharapkan makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa.dan dapat menjadi sumber pengetahuan
dalam kehidupanya.
b. Bagi
Single parent
·
Fleksibel mengelola waktu bekerja.
Persoalan bagi orang tua tunggal adalah
mengatur waktu antara mencari nafkah dan mengawasi keseharian anak. Bekerja
paruh waktu atau pekerjaan yang dapat dilakukan dari rumah dapat menjadi
pilihan. Yang jelas, Anda dituntut untuk menjadi orang yang kreatif dan
fleksibel dalam mengelola waktu kerja.
·
Pilih pengasuh anak yang bisa dipercaya.
Menjadi orang tua tunggal yang
mencari nafkah, tentu akan memotong waktu kebersamaan anda dengan anak. Jika
kakek nenek dapat ikut menjaga lebih baik, namun jika Anda perlu mencari
pengasuh bagi anak maka perhatikan sikap dan komitmen seperti apa yang dia
miliki dalam mengasuh anak Anda.
·
Jalin komunikasi.
Sesibuk
apa pun, Anda harus tetap bisa menjalin komunikasi dengan anak. Kehangatan
persahabatan, ketulusan kasih sayang, dan penerimaan orang lain amat dibutuhkan
anak. Kasih sayang yang tak terpenuhi akan menimbulkan perilaku anak kurang
baik seperti agresif, kesepian, frustrasi, bahkan mungkin bunuh diri. Maka
Andaperlu berkomunikasi dengan anak, agar dia tidak merasa kesepian.
·
Jangan
bebani anak.
Anda harus hati-hati untuk tidak
mendewasakan anak
terlalu
dini, sehingga dia kehilangan masa kanak-kanaknya. Ada kecenderungan orang tua
tunggal akan bergantung pada anak yang lebih tua untuk menjaga adik-adiknya.
Anak kadang dilarang untuk bermain, hanya untuk menekan dia agar membantu orang
tuanya.
·
Pelihara hubungan baik dengan anak.
Anda harus terus memelihara hubungan didalam keluarga, jangan sampai berkurang.
Misalnya seminggu sekali pastikan Anda dan anak-anak keluar bersama, ke mall,
atau ke toko buku. Bisa juga ngobrol bersama sambil makan malam. Setidaknya,
luangkan waktu sekitar 30 menit saja sebelum tidur dengan anak untuk bicara
dari hati ke hati.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar